Ilustrasi tubuh sedang demam (Foto: Winel Sutanto/Unsplash)
Jakarta, Jurnas.com - Tipes atau demam tifoid merupakan penyakit infeksi yang menyerang saluran pencernaan dan sistem peredaran darah. Kondisi ini disebabkan bakteri Salmonella typhi yang masuk melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Karena menyerang organ pencernaan, apapun yang dimakan akan sangat berpengaruh pada keparahan gejala.
Saat seseorang terkena tipes, dinding usus mengalami peradangan yang cukup signifikan. Kondisi ini membuat usus menjadi jauh lebih sensitif terhadap jenis makanan tertentu. Salah satu pemicu terbesar iritasi adalah makanan pedas.
Makanan pedas mengandung capsaicin, senyawa yang bisa menstimulasi rasa panas dan iritasi di dinding lambung serta usus. Pada orang sehat, sensasi ini biasanya hanya menimbulkan rasa tidak nyaman. Namun pada penderita tipes, iritasi kecil dapat memperparah luka mikro di usus yang sudah meradang.
Selain memicu iritasi, makanan pedas juga dapat meningkatkan produksi asam lambung. Peningkatan asam lambung berpotensi memicu mual, muntah, dan nyeri perut yang lebih parah. Kondisi ini membuat sistem pencernaan bekerja lebih keras padahal sedang dalam keadaan lemah.
Gejala tipes seperti diare, demam, dan dehidrasi bisa menjadi lebih buruk bila pasien memaksakan diri mengonsumsi makanan pedas. Diare yang disebabkan iritasi tambahan membuat tubuh kehilangan lebih banyak cairan. Padahal, hidrasi yang cukup merupakan kunci proses penyembuhan penyakit ini.
Selain itu, capsaicin dapat mempercepat pergerakan usus, yang berisiko memicu masalah pencernaan lain. Tubuh yang tengah melawan infeksi membutuhkan energi untuk memulihkan diri, bukan menghadapi efek stimulasi makanan pedas. Karena itu, pemilihan makanan harus lebih selektif.
Pada masa penyembuhan, dokter biasanya menyarankan makanan ringan dan lembut seperti bubur, pisang, roti tawar, atau sup bening. Makanan jenis ini mudah dicerna dan tidak membebani usus yang sedang memulihkan jaringan yang rusak. Konsistensi makanan yang lembut membantu tubuh memperoleh energi tanpa menimbulkan tekanan tambahan pada sistem pencernaan.
Selain pedas, makanan berminyak, berserat tinggi, dan produk susu tertentu juga disarankan untuk dihindari. Jenis makanan tersebut dapat memperburuk gejala seperti mual dan kembung. Pada banyak kasus, pasien yang mematuhi pantangan makanan akan pulih lebih cepat.
Panduan makanan untuk penderita tipes tidak hanya bertujuan meredakan gejala, tetapi juga mencegah komplikasi berbahaya. Usus yang terluka memiliki risiko perdarahan atau perforasi bila stres pencernaan terus berlanjut. Karena itu, pola makan menjadi aspek penting dalam pemulihan total.
Setelah kondisi membaik, makanan pedas boleh dikonsumsi kembali secara bertahap. Namun sebaiknya dilakukan setelah dokter memastikan peradangan usus benar-benar pulih. Penyesuaian kecil ini dapat menjadi perbedaan besar dalam proses pemulihan.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
tipes makanan pedas tifus pantangan makanan demam tifoid






















