Ilustrasi - seorang perempuan sedang berolahraga di malam hari (Foto: Pexels/cottonbro studio)
Jakarta, Jurnas.com - Di tengah rutinitas yang padat dan jadwal kerja yang sering kali melelahkan, malam hari menjadi waktu yang paling tenang bagi banyak orang.
Ketika matahari sudah tenggelam dan udara terasa lebih sejuk, sebagian memilih untuk beristirahat, sementara sebagian lainnya justru baru memulai aktivitas kebugaran mereka.
Olahraga malam kini menjadi tren tersendiri di kalangan masyarakat perkotaan. Namun, pertanyaannya, apakah olahraga di waktu malam benar-benar baik untuk tubuh?
Bagi para pekerja kantoran, malam hari sering kali menjadi satu-satunya waktu luang untuk berolahraga. Setelah seharian duduk di depan komputer, bergerak di bawah cahaya lampu jalan terasa menyegarkan.
Banyak yang menganggap suasana malam lebih mendukung, karena tidak panas dan lebih sepi. Bahkan, sejumlah pusat kebugaran kini beroperasi hingga larut malam demi menyesuaikan dengan gaya hidup para pekerja modern.
7 Tips agar Mudah Tidur di Malam Hari
Menurut beberapa ahli kebugaran, olahraga malam sebenarnya tetap memberikan manfaat yang sama seperti olahraga di pagi atau siang hari, selama dilakukan dengan cara dan waktu yang tepat.
Aktivitas fisik di malam hari bisa membantu tubuh melepaskan stres setelah seharian bekerja, meningkatkan kualitas tidur, serta menjaga berat badan tetap ideal.
Selain itu, pelepasan hormon endorfin setelah berolahraga membuat suasana hati menjadi lebih baik dan pikiran terasa lebih segar sebelum tidur.
Namun, olahraga malam juga tidak lepas dari risiko. Jika dilakukan terlalu dekat dengan waktu tidur, tubuh bisa menjadi terlalu aktif sehingga sulit beristirahat.
Kelelahan setelah seharian bekerja juga bisa membuat seseorang berisiko mengalami cedera apabila tidak diawali dengan pemanasan yang cukup. Selain itu, kualitas udara malam di beberapa kota besar kerap menurun akibat padatnya lalu lintas di jam pulang kerja, sehingga perlu diperhatikan lokasi tempat berolahraga agar tetap aman bagi pernapasan.
Para ahli menyarankan agar olahraga malam dilakukan antara pukul enam hingga delapan malam, saat tubuh masih memiliki cukup energi namun tidak terlalu dekat dengan waktu tidur.
Pilihan olahraga ringan seperti berjalan cepat, bersepeda santai, yoga, atau latihan beban dengan intensitas sedang dinilai lebih cocok dilakukan pada waktu tersebut. Yang terpenting, berikan jeda sekitar dua jam sebelum tidur agar tubuh memiliki waktu untuk menyesuaikan ritmenya.
Pada akhirnya, olahraga di waktu malam bukanlah hal yang buruk. Selama dilakukan dengan bijak dan disesuaikan dengan kondisi tubuh, kegiatan ini justru bisa menjadi solusi bagi mereka yang sibuk di siang hari.
Jadi, tak masalah jika kamu memilih berolahraga di bawah langit malam—asal tetap menjaga keseimbangan antara aktivitas dan istirahat. Karena tubuh yang sehat bukan hanya soal waktu, tetapi juga soal konsistensi dan kesadaran untuk terus bergerak.
KEYWORD :Olahraga malam Kesehatan tubuh Waktu olahraga Aktivitas fisik









