Ilustrasi lelaki dan perempuan sedang jatuh cinta (Foto: Everton Vila/Unsplash)
Jakarta, Jurnas.com - Banyak yang mengira cinta dan komitmen adalah hal yang sama. Padahal keduanya berbeda. Cinta adalah perasaan, sedangkan komitmen adalah keputusan untuk bertahan meski perasaan naik turun.
Cinta membuat dua orang jatuh dan saling tertarik, tapi komitmenlah yang membuat mereka tetap bertahan di tengah badai. Tanpa komitmen, cinta mudah pudar.
Saat hubungan baru dimulai, cinta terasa begitu kuat. Semua terasa menyenangkan. Tapi seiring waktu, muncul tantangan bosan, konflik, atau jarak emosional. Di sinilah peran komitmen diuji.
Komitmen adalah pilihan sadar untuk terus mencintai meski keadaan tidak sempurna. Tak sekadar berbunga-bunga, komitmen juga meliputi tanggung jawab untuk tumbuh bersama.
Sementara cinta bisa datang secara spontan, komitmen lahir dari kesadaran dan kedewasaan yang tidak menuntut kesempurnaan, melainkan kesediaan untuk memperbaiki.
Cinta adalah api yang menyalakan hubungan, sementara komitmen adalah bahan bakar yang membuatnya tetap menyala. Tanpa keduanya, hubungan mudah padam.
Hubungan jangka panjang tidak hanya soal perasaan, tapi juga konsistensi. Komitmen artinya kamu tetap memilih orang yang sama, bahkan di hari-hari sulit.
Namun, jangan salah, komitmen tanpa cinta juga tak sehat. Bisa saja komitmen berubah menjadi kewajiban tanpa kehangatan. Keduanya harus berjalan beriringan.
Memahami perbedaan ini membantu kamu menilai hubungan dengan lebih jernih. Apakah kamu masih jatuh cinta, atau hanya bertahan karena sudah terbiasa?
KEYWORD :Beda cinta dan komitmen Hubungan Percintaan cinta jangka panjang









