Sabtu, 20/04/2024 15:55 WIB

Ini Oleh-Oleh Menteri Yohana Usai Kunjungi Afganistan

Yohana mengungkapkan pemerintah Afganistan tertarik belajar kepada pemerintah RI dalam bidang pemberdayaan perempuan dan anak.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise (foto: Jurnas)

Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise menceritakan pengalamannya saat rencana mengunjungi Afganistan ditolak oleh Kementerian Luar Negeri. Pertimbangannya, baru saja terjadi insiden bom meledak di Kabul, tidak jauh dari lokasi Menteri PPPA itu menginap.

"Saya meminta kepada Presiden Jokowi saat ke Papua beberapa waktu lalu. Akhirnya diizinkan dengan syarat harus ada keamanan level tinggi di sana. Bu Iriana (ibu negara) juga menyambut rencana saya," kata Menteri Yohana, di Jakarta, Jumat (19/5).

Pasca mendarat di Afganistan, Menteri Yohana senang bukan main. Dalam sebuah acara makan pagi di istana negara, ia baru menyadari ternyata Presiden Afganistan Asraf Ghani juga ikut serta dalam agenda tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Menteri Yohana merupakan tokoh negara kedua yang bisa menikmati makan bersama dengan pemimpin negara tersebut, setelah mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

"Saya juga menjadi menteri pertama yang datang langsung ke Afganistan setelah Presiden Soekarno pada 1961 lalu," tuturnya.

Kedatangan Menteri Yohana ke Afganistan dalam rangka memenuhi undangan ibu negara Afganistan Rula Ghani. Berbicara sebagai keynote speaker dalam sebuah simposium yang membicarakan persoalan perempuan, Yohana mengungkapkan pemerintah Afganistan tertarik belajar kepada pemerintah RI dalam bidang pemberdayaan perempuan dan anak.

Apalagi, saat ini budaya patriarki di tengah-tengah masyarakat Afganistan tergolong tinggi, dan HAM khusus perempuan juga tidak ada.

"Kita akan undang lima orang dari Afganistan ke Indonesia. Kita ingin lihat, apa yang mereka inginkan dan butuhkan," ujarnya.

Presiden Afganistan, kata Menteri PPPA juga secara khusus meminta kepada pemerintah RI untuk menyediakan beasiswa khusus anak-anak Afganistan belajar di Indonesia. Meski, untuk mewujudkan hal ini perlu mengadakan komunikasi lintas kementerian, terutama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

"Mereka maunya S2 dan S3. Tapi nanti perlu kita komunikasikan lagi," terang menteri kelahiran Papua tersebut.

KEYWORD :

Menteri perempuan dan anak Yohana Yembise




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :