Presiden Hassan Rouhani
Jakarta - Sang Petahana Hassan Rouhani menggarisbawahi strateginya dalam menyediakan lapangan kerja, jika terpilih kembali sebagai Presiden Iran pada pada 19 Mei mendatang. Hal itu ditegaskan, setelah menuai kritikan sengit dalam catatan ekonominya oleh rival konservatifnya, Ghalibaf dalam debat perdana pada Jumat (28/4) lalu.
Melalui saluran televisi pemerintah pada Sabtu (29/4), Rouhani mengatakan akan menyediakan program pelatihan tenaga kerja yang bertujuan untuk mengakhiri momok pengangguran yang masih tersisa yang membuat pemilih sangat kecewa dengan janjinya untuk pemulihan ekonomi.
"Prakarsa magang nasional yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada bulan ke 11 tahun Islam saat ini (21 Januari 2018 - 20 Februari 2018), sekarang sedang diujicobakan di dua provinsi," kata Rouhani dilansir Financial Tribune, Senin (1/4)
Rival lainnya sering menggunakan rujukan pada 2013 untuk memperkuat kritik mereka, bahwa dengan berakhirnya masa jabatan pertama Rouhani selama empat tahun yang terlihat, ekonomi Iran masih berjuang dengan tantangan besar, termasuk tingginya tingkat pengangguran dan inflasi, dan produksi dan ekspor yang sakit Sektor.
Rencananya Rouhani untuk membuka ekonomi domestik dan menarik investasi dan teknologi asing mendapat perlawanan sengit dari kalangan konservatif yang khawatir bahwa pembukaan semacam itu dapat dimanfaatkan oleh pemerintah Barat.
Rouhani, bagaimanapun, berkeras bahwa pemerintahnya bertekad untuk mengambil kesempatan itu, dengan alasan bahwa mereka tidak dapat melewatkan kesempatan untuk memperdalam keterlibatan kembali dengan masyarakat internasional tanpa adanya sanksi.
"Jika kita ingin meningkatkan lapangan kerja, langkah pertama adalah memacu investasi sehingga kita bisa menyalurkan dana dan sumber keuangan ke perusahaan ekonomi," katanya.
Iran Uji Sentrifugal Nuklir Canggih Terbaru
"Ada potensi untuk menarik $140 juta investasi asing yang jika ditambah dengan kenaikan ekspor nonmigas, dapat membantu mengatasi pengangguran."
Iran di bawah kesepakatan nuklir 2015 dengan kekuatan besar sebagai imbalan atas kesepakatan untuk membatasi cakupan program nuklirnya.
KEYWORD :Pemilihan Presiden Iran Rouhani
