Jum'at, 19/04/2024 14:57 WIB

Pemerintah Sosialis Venezuela Terus Digoyang

Pemilihan presiden dijadwalkan pada akhir 2018.

Unjuk rasa di Venezuela

Karakas- Stabilitas politik di Venezuela sepertinya belum akan segera pulih. Aksi unjuk rasa menggoyang pemerintah yang dianggap hendak membangun kediktatoran, terus dilakukan. Sebagai bentuk tekanan kepada pemerintah, oposisi Venezuela menggelar jalan kaki hening untuk mengenang selusin orang tewas dalam tiga pekan unjuk rasa menuntut pemerintah Presiden Nicolas Maduro menggelar pemilihan umum tertunda dan mengatasi kemelut ekonomi.

Dua belas orang terbunuh dalam gelombang unjuk rasa pada bulan ini dalam kejadian terutama melibatkan pasukan keamanan atau warga bersenjata. Delapan lagi tersengat listrik dalam penjarahan setelah unjuk rasa.

Ribuan orang berkaos putih berbaris menuju kantor pusat Keuskupan Agung Katolik di negara bagian barat dari Karakas. "Kami ingin pemilihan bebas, kami ingin menyingkirkan pemerintah korup ini," kata Iomira Barrios, 60, konsultan lingkungan, yang mengatakan tidak bisa lagi mencari pekerjaan.

"Saat ini orang rela berkelahi, karena mereka telah menyatakan kediktatoran dan kami tidak bisa membiarkannya. " Kemarahan atas inflasi tiga digit negara OPEC itu dan kurangnya produk pokok meluap setelah Mahkamah Agung bulan lalu secara singkat mengambil alih kekuasaan Kongres, yang memicu tuduhan bahwa Maduro sedang membangun sebuah kediktatoran.

Pengadilan membatalkan keputusan setelah kecaman internasional, tapi pemerintahan Maduro lebih jauh memicu demonstrasi dengan melarang politisi oposisi paling populer, Henrique Capriles, menjabat selama 15 tahun.

Pejabat Partai Sosialis yang berkuasa mengatakan, demonstrasi di mana para pemrotes melemparkan batu ke polisi dan memblokir jalan-jalan dengan puing-puing yang terbakar, adalah gangguan ketertiban umum dengan kekerasan yang dimaksudkan untuk menggulingkan pemerintah. Sementara pijak oposisi mengatakan bahwa dewan pemilihan harus menyeru pemilihan gubernur yang seharusnya digelar tahun lalu, dan menuduh dewan tersebut secara tidak pasti menunda pemilihan karena Partai Sosialis yang berkuasa kemungkinan akan kalah di banyak negara bagian.  Pemerintah menjadwalkan pemilihan presiden dijadwalkan pada akhir 2018.

KEYWORD :

Venezuela Nicolas Maduro




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :