Sabtu, 20/04/2024 11:56 WIB

Pemerintah Gelontorkan Triliunan Rupiah untuk Pembangunan Desa

Menteri Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Eko Putro Sandjojo mengatakan presiden tahun ini kembali mengkucurkan dana desa dari Rp46,98 triliun menjadi Rp60 triliun.

Menteri Desa Eko Putro Sandjojo (Foto: Andi Hartik)

Karawang - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Eko Putro Sandjojo mengatakan presiden tahun ini kembali mengucurkan dana desa dari Rp46,98 triliun menjadi Rp60 triliun. Artinya tahun ini diperkirakan rata-rata desa mendapatkan dana desanya Rp800 juta ditambah dengan ADD dari kabupaten dan provinsi sekitar Rp400 juta sampai Rp3 miliar tergantung kabupatennya masing-masing.

"Kepala desa wajib Tahun ini menempelkan baliho dikantor desanya, isinya `Rencana Penggunaan dan Realisasi Penggunaan Dana Desa,` tujuannya agar masyarakat bisa melihat dan ikut mengawasi supaya tidak terjadi Fitna," kata Eko, Selasa (18/4)

"Tahun depan dana desa mau dinaikkan gak? katanya kepada khalayak. Presiden tanpa diminta tahun depan akan menaikkan dana desa dari Rp60 triliun menjadi Rp120 triliun, jadi tiap desa dari 800 juta tahun depan rata-rata akan mendapat Rp1,6 milliar," tambahnya

Pencapaian dana desa tahun lalu terbilang berhasil dan bisa meningkatkan kualitas hidup di desa desa. Di desa yang tidak punya air jadi punya air di desa yang tidak punya MCK jadi punya MCK, desa yang tidak punya jalan menjadi punya jalan.

Presiden meminta agar dana desa yang digelontorkan tahun ini, tak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi meningkatkan pendapatan masyarakat. Caranya bagaimana? Ada empat program unggulan dan tiga di antaranya mendukung program Mentan dan Mendag;

Pertama Program produk unggulan kawasan perdesaan (Prukades) Intinya, membuat program unggulan disetiap desa, yang diharapkan dapa menghasilan skala produksi besar. Jika skalA produksinya besar, maka desa bisa terintegritas secara vertikal dari hulu sampai hilir, mulai dari sektor produksinya, sektor logistinya, sektor pengeringannya hingga sektor perdangannnya

Kedua, tampahan dari Rp20 Triliun dari dana desa dialokasikan untuk membuat embung. Setiap desa wajib mengalakosikan Rp200 juta hingga Rp 500 Juta dari dana desa untuk membuat embung. Dengan adanya embung pendapat masyarakat akan jauh lebih meningkat tiga dua kali lipat, karena rata-rata mampu menanan 1,4 kali, bisa hingga tiga sampai empat kali. Embung juga bisa diisi ikan, embung juga dapat dijadikan sarana pariwisata mancing dan lain-lain

Ketiga, Bumdes kita sering didebatkan antara bumdes dan koperasi. Bumdes dan koperasi itu berbeda. Koperasi itu milik anggota yang seratus persen keuntungannnya milik masyarakat, kalau BUMDes milik desa yang seratus persen keuntungannya untuk desa untuk dipakai pembaungan desa, agar tidak terus-terus mengharapkan bantuan dari pemerintah.

Yang terakhir, Rp50 juta sampai Rp100 juta dana desa agar dialokasikan untuk membuat lapangan olah raga, terutama di desa-desa yang tidak punya lapangan olah raga. Menurut Eko, Ini belum jadi program namun banyak di antara warga yang meminta

KEYWORD :

Ekonomi Menteri Desa Kemendag Kementan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :