Jum'at, 19/04/2024 02:05 WIB

Menyesatkan, Banyak BUMN Ekspansi ke Bisnis Hotel

BUMN memperoleh kucuran dana APBN dalam bentuk penyertaaan modal negara atau PMN. Tapi uang rakyat kok digunakan untuk bersaing dengan rakyat?

Logo-logo BUMN

Jakarta - Ekonom senior dari Universitas Indonesia Faisal Basri mengkritik kinerja sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tak lagi fokus menjalankan visi membangun kesejahteraan rakyat.

Dalam akun twitternya, Faisal mempertanyakan kejadian belakangan, bagaimana sejumlah BUMN melakukan ekspansi ke berbagai sektor yang jauh dari bisnis intinya.

"Padahal misi utamanya belum terlaksana secara optimal. Tengok misalnya PT Pegadaian (Persero), PT Adhi Karya (Persero), dan PT Hutama Karya (Persero) yang merambah ke bisnis perhotelan di berbagai kota," keluhnya.

Di Semarang, tutur Faisal, dapat dengan mudah ditemukan hotel-hotel milik BUMN yang bukan merupakan bisnis intinya, bahkan lokasinya berdekatan. Misalnya HAKA Hotel yang tertera di bawah belum selesai pembangunannya.

"Boleh jadi masih ada BUMN lain yang juga memiliki hotel. hotel_bumn. Apa gunanya kita memiliki Kementerian BUMN yang notabene berperan sebagai super holding untuk memastikan BUMN berada di jalur yang benar? Bukankah sudah ada BUMN khusus yang bergerak di bidang perhotelan?" tanya Faisal Basri.

Yang lebih ironis, lanjut Faisal, salah satu BUMN di atas memperoleh kucuran dana dalam bentuk suntikan modal dari APBN (penyertaaan modal negara atau PMN). "Jadi, uang rakyat digunakan untuk bersaing dengan rakyat," keluh Faisal.

KEYWORD :

Faisal Basri BUMN




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :