Rabu, 24/04/2024 11:27 WIB

Ketua MPR Bersama Ketua KONI Buka Rakernas KONI 2023

Ketua MPR Bersama Ketua KONI Buka Rakernas KONI 2023

Ketua MPR, Bambang Soesatyo membuka Rakernas KONI Pusat 2023, di Jakarta, Minggu (12/3/23). (Foto: MPR)

Jakarta, Jurnas.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendampingi Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI 2023. Sekaligus mendukung arahan KONI Pusat agar daerah tidak lagi melakukan mutasi atlet untuk tujuan jangka pendek, hanya demi meraih medali dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh dan Sumatera Utara.

"IMI dan Tarung Derajat siap menyukseskan PON 2024. Masing-masing pengurus daerah telah bekerja maksimal membina para atlet olahraga balap dan bela diri Tarung Derajat. Tinggal daerah yang bersangkutan memaksimalkan potensi para atlet tersebut untuk kemajuan daerah dalam menghadapi PON. Melalui pembinaan yang baik dari cabang induk olahraga bekerjasama dengan pemerintah daerah dan KONI setempat, seharusnya mutasi atlet tidak perlu lagi dilakukan. Mengingat salah satu tujuan PON adalah untuk mengevaluasi sejauh mana pembinaan atlet telah dilakukan di masing-masing daerah," ujar Bamsoet usai pembukaan Rakernas KONI Pusat 2023, di Jakarta, Minggu (12/3/23).

Bamsoet menjelaskan, selain mempersiapkan PON 2024, IMI dan Tarung Derajat juga siap mendukung kesuksesan Indonesia dalam ajang internasional SEA Games Kamboja 2023 pada 5 – 17 Mei 2023 dan Asian Games Hangzhou Cina pada 23 September – 8 Oktober 2023.

"Khusus untuk PON 2024 yang merupakan PON pertama yang diselenggarakan di dua provinsi, kita juga mendukung agar penyelenggaraannya tidak hanya sukses dalam penyelenggaraan melainkan juga sukses secara prestasi, sukses ekonomi, dan sukses administrasi," jelas Bamsoet.

Bamsoet menerangkan, melalui Rakernas 2023, diharapkan dapat meningkatkan soliditas dan solidaritas KONI Pusat dan daerah dengan berbagai cabang induk olahraga. Sehingga kedepannya berbagai stakeholders olahraga tersebut dapat meningkatkan pembinaan prestasi dan kesejahteraan untuk para atlet, pelatih, dan official team.

"Sekaligus dapat mengembangkam olahraga sebagai sebuah industri di Indonesia. Sebagaimana Amerika, dengan menjadikan olahraga sebagai industri, mampu memberikan pendapatan terhadap produk domestik bruto (PDB) per kapita mencapai sekitar 56 ribu dolar AS, serta Tiongkok mencapai 8.000 dolar AS. Sedangkan di Swiss, industri olahraga dilaporkan mampu memberikan sumbangan mencapai 1,7 persen dari PDB Swiss. Sebanding dengan sektor peralatan mesin atau produk logam," pungkas Bamsoet.

KEYWORD :

Bambang Soesatyo KONI Marciano Norman Olahraga




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :