Rabu, 24/04/2024 01:11 WIB

Presiden Jokowi Minta Harga Gabah Tak di Bawah Biaya yang Dikeluarkan Petani

Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya tetap menjaga keseimbangan harga gabah dan beras di tingkat petani, pedagang, dan masyarakat agar sama-sama tidak ada yang dirugikan. 

Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan panen raya padi panen raya padi di Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Sabtu (11/3/2023).

JAKARTA, Jurnas.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar harga gabah, yang segera diumumkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) tidak di bawah biaya (cost) yang telah dikeluarkan oleh petani.

"Tapi yang paling penting memang harga gabah harus ditentukan jangan sampai jatuh karena ini panen raya di mana-mana. Ini yang segera akan dimumkan Bapanas, sehingga pembelian Bulog jelas," ucap Jokowi saat panen raya padi di Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Sabtu (11/3).

Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya tetap menjaga keseimbangan harga gabah dan beras di tingkat petani, pedagang, dan masyarakat agar sama-sama tidak ada yang dirugikan. 

"Yang sulit pemerintah itu menyeimbangkan harga di petani wajar artinya dapat keuntungan, harga di pedagang wajar artinya dapat keuntungan dan harga di masyarakat juga wajar. Menjaga keimbangan itu tidak gampang," ucap Jokowi.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan panen raya padi nusantara yang kedua oleh Presiden Jokowi ini menyimbolkan panen bersama 1 juta hektar, walaupun data secara keseluruhan menunjukan pada bulan Februari ini seluas 1,20 juta ha dengan perkiraan produksi 6,39 juta ton GKG, setara beras 3,68 juta ton.

Selanjutnya Maret seluas 1,70 juta ha dengan produksi 9,14 jt ton GKG setara beras 5,26 juta ton dan April 1,15 juta hektare dengan produksi 6,09 juta ton GKG setara beras 3,51 juta ton.

"Sehingga, kita berharap panen yang lebih cepat ini kita maksimalkan serentak dilakukan karena kita menghadapi cuaca kemarau panjang. Walaupun ternyata saat panen ini, hujan masih ada sehingga anomali cuaca ini harus kita perhitungkan," ujarnya.

Mentan  pun menegaskan pihaknya siap merealisasiakan dengan cepat perintah Presiden Jokowi untuk dilakukan percepatan tanam padi setelah panen raya bersinergi dengan para kepala daerah. Dari total lahan sawah 7,4 juta hektare, ditargetkan dilakukan percepatan tanam seluas 1 sampai 10 juta hektare.

"Lahan sawah kita sebenarnya 7,4 juta hektare tapi luas tanam lebih dari itu, agar dikakukan percepatan tanam, jangan dikasih jeda terlalu lama karena air masih ada. Kami bersama Gubernur dan Bupati akan serempak melakukan langkah itu," tuturnya.

Lebih lanjut SYL menyebutkan produksi padi di Kabupaten Ngawi jauh lebih tinggi yakni mencapai 8 ton perhektar dibanding daerah lainnya hanya 6 ton per hektar. Padahal lahan di Kabupaten Ngawi bukan sawah irigasi tapi menggunakan pompa air namun perlakuanya oleh petani cukup baik.

"Oleh karena itu, perintah Bapak Presiden untuk perbanyak dryer, power thresher, bahkan karena harga gabah lebih tinggi menggunakan combine dibanding sabit, maka perbanyak combie dan kami siap sampai 1.000 unit menggunakan dana KUR. Bahkan penggilingan padi harus dibina dengan baik dan menggunakan KUR untuk meningkatkan kelasnya agar kualitas beras yang dihasilkan juga bagus," ucapnya.

Untuk diketahui, luas panen pada Maret 2023 di Kabupaten Ngawi sendiri 32.676 ha dari luas panen Provinsi Jawa Timur 375.403 hektare. Harga gabah saat ini di Kabupaten Ngawi untuk panen secara manual Rp 4.700 sampai 4.900  per kg sementara yang menggunakan combine harvester Rp 5.000 sampai Rp 5.500  per Kg.

KEYWORD :

Harga Gabah Presiden Joko Widodo Syahrul Yasin Limpo Panen Raya Ngawi Jawa Timur




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :