Kamis, 25/04/2024 02:13 WIB

China Gelar Latihan Konfrontasi di Laut China Selatan

Kelompok kapal induk Amerika Serikat (AS) mulai beroperasi di perairan yang diperebutkan.

Pesawat tempur J-15 dari kapal induk Liaoning China melakukan latihan di area Laut China Selatan, 2 Januari 2017 (File: Mo Xiaoliang via Reuters)

JAKARTA, Jurnas.com - Angkatan Laut China telah melakukan serangkaian "latihan konfrontasi" di Laut China Selatan, media pemerintah melaporkan, setelah kelompok kapal induk Amerika Serikat (AS) mulai beroperasi di perairan yang diperebutkan.

Kelompok kapal induk Angkatan Laut China Shandong melakukan latihan konfrontasi berorientasi pertempuran yang realistis di Laut China Selatan, situs berita Global Times milik Partai Komunis melaporkan pada Minggu, mengutip pernyataan dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Selama latihan, yang mensimulasikan serangan pesawat musuh, jet tempur J-15 lepas landas dari Shandong dan melakukan pelatihan intersepsi, kata pernyataan PLA pada hari Sabtu, menurut Global Times.

Kelompok kapal induk juga mempraktikkan serangan dan pertahanan di permukaan, di udara dan di bawah air, tambahnya.

Laporan itu muncul setelah angkatan laut AS mengatakan pada Jumat bahwa kelompok tempur kapal induk Nimitz sedang melakukan latihan di Laut China Selatan sebagai bagian dari operasi rutinnya di Indo-Pasifik.

Beijing mengklaim hampir keseluruhan Laut China Selatan yang strategis dan telah mendirikan pos-pos militer di pulau-pulau buatan yang telah dibangunnya di sana.

Taiwan, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Filipina juga mengklaim perairan yang kaya sumber daya itu.

Washington menyebut klaim Beijing atas jalur air itu melanggar hukum dan secara teratur mengirim kapal perang melalui wilayah itu dalam apa yang disebut latihan kebebasan navigasi.

Dalam sebuah pernyataan pada Jumat, angkatan laut AS mengatakan kelompok penyerang kapal induk Nimitz, terdiri dari kapal induk bertenaga nuklir, kapal penjelajah rudal dan tiga kapal perusak rudal, melakukan pelatihan serangan maritim serta anti- kapal selam operasi di Laut Cina Selatan.

"Gugus tempur kapal induk juga melakukan pelatihan gabungan dan multi-ranah terintegrasi antara elemen permukaan dan udara, dan operasi penerbangan dengan pesawat sayap tetap dan putar," kata angkatan laut.

Sementara itu, seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada penyiar CNN bahwa dua kapal China membuntuti kelompok kapal induk Nimitz.

Pakar pertahanan China yang dikutip oleh Global Times mengatakan aktivitas kapal induk AS di Laut China Selatan memiliki kepentingan militer yang terbatas dan hanya akan menimbulkan ketegangan di wilayah tersebut.

"Militer China akan memantau gerakan yang berpotensi provokatif di depan pintu China dan pasukan asing akan berfungsi sebagai mitra praktik yang berkontribusi pada kesiapan tempur PLA," tabloid tersebut mengutip para analis.

Pada Desember, militer AS mengatakan jet tempur J-11 China mencegat salah satu pesawat pengintainya di atas Laut China Selatan, terbang dalam jarak enam meter (20 kaki) dari pesawat RC-135 dan melakukan manuver tidak aman.

Kementerian Pertahanan China menolak klaim AS sebagai "fitnah" dan "hype", dengan mengatakan pilot Amerika-lah yang terlibat dalam penerbangan "berbahaya".

Selanjutnya, pada November, angkatan laut China mengatakan telah mengusir sebuah kapal angkatan laut AS yang secara ilegal menyusup ke perairan dekat Kepulauan Spratly di Laut China Selatan.

Pertemuan itu terjadi beberapa hari setelah Wakil Presiden AS, Kamala Harris mengunjungi Filipina dan menyerukan kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut Cina Selatan, dan berjanji meluncurkan kampanye internasional melawan perilaku tidak bertanggung jawab di perairan yang disengketakan.

 

SUMBER: AL JAZEERA

KEYWORD :

Amerika Serikat China Laut Cina Selatan Latihan Militer




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :