Jum'at, 26/04/2024 02:12 WIB

Pengakuan Irman Gusman Soal Suap Gula

Irman didakwa menerima suap sebesar Rp 100 juta dari Sutanto dan Memi.

Foto Irman gusman

Jakarta - Mantan Ketua DPD RI Irman Gusman yang kini menjadi terdakwa kasus suap kuota gula impor, mengakui telah melakukan tiga kali pertemuan dengan Memi, istri bos CV Semesta Berjaya Xaveriandy Sutanto di rumah Dinas Ketua DPD RI sepanjang tahun 2016.

Hal itu diakui Irman dalam sidang lanjutan perkara dugaan suap pengurusan distribusi kuota gula impor di wilayah Sumatera Barat, dengan agenda pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Tipikor Jakarta. Irman tak membantah salah satu pertemuan membahas soal pasokan gula.

saat itu,  Memi menyampaikan telah mengajukan purchasing order (PO) 3000 ton gula kepada Bulog Divre Sumbar. Namun, pemesanan itu belum dipenuhi. Memi lantas meminta tolong kepada Irman agar Bulog bisa menyalurkan gula impor ke wilayahnya. Permintaan itu disanggupi Irman. Saat Memi meminta bantuan, Irman yang pernah menjabat sebagai Komisaris Independen MNC Group ini mengakui sempat dibahas juga mengenai komitmen fee.

"Ada dibicarakan (komitmen fee). Tetapi dalam konteks dijelaskan berapa harganya. Karena saya ada latar belakang ekonomi, Ya sudah kalau gitu saya pengen ikut juga lagi," ucap Irman Gusman dalam persidangan.

Seperti diketahui, Irman didakwa menerima suap sebesar Rp 100 juta dari Sutanto dan Memi. Uang diberikan karena Irman telah membantu pengurusan distribusi kuota gula impor di wilayah Sumbar. Terkait itu, Irman mempergunakan pengaruhnya sebagai ketua DPD RI kepada Dirut Bulog Djarot Kusumayakti. Bulog sendri diketahui menyalurkan gula impor sebanyak 1000 ton ke wilayah Sumatra Barat melalui CV Semesta Berjaya sekitar pertengahan 2016.

Atas permintaan Memi itu, Irman kemudian mengubungi Djarot. Saat itu Irman meminta agar Bulog bisa menyalurkan gula ke Sumbar.  "Pak Djarot tanya kalau ke Sumbar siapa mitranya. Saya bilang saya kenal yang bisa bantu Bulog untuk lakukan operasi pasar. Kemudian dia minta nomornya Bu Memi, saya kasih," ujar Irman.

Pasca dihubungi Irman, Djarot kemudian memerintahkan Kadivre Bulog Sumbar Benhur Ngkaimi untuk menyalurkan 1000 ton gula ke CV Semesta Berjaya. Pun demikian, Irman mengklaim penyaluran gula itu bukan hasil intervensinya kepada Djarot. Irman juga menyebut upaya mengontak Djarot itu dengan niat membantu Sumatra Barat sebagai konstituennya untuk mendapat pasokan gula.

Terkait jasanya itu, Memi dan Sutanto memberikan bingkisian kepada Irman. Bingkisan yang diserahkan keduanya di rumah dinas Irman saat itu belakangan diketahui berisi uang Rp 100 juta. Irman pun mengakui menerima bingkisan itu. Tak berselang lama, tim KPK kemudian mencocok ketiganya.

"Itu di luar penilaian saya, ini penyesalan saya karena tidak sepatutnya saya  menerima bingkisan di mana setelah itu KPK datang. Saya anggap ini sebuah ujian," ujar Irman.

KEYWORD :

Suap Gula Impor Irman Gusman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :