Sabtu, 20/04/2024 07:29 WIB

Pengurus Dikukuhkan, MPPI Siap Wujudkan Kemandirian Benih dan Bibit

Pengurus Dikukuhkan, MPPI Siap Wujudkan Kemandirian Benih dan Bibit

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir berfoto bersaam Ketua Umum MPPI, Herman Khaeron usai pengukuhan pengukuhan Dewan Pengurus MPPI periode 2022-2027, yang digelar di Auditorium Gedung RNI, Jakarta, Rabu (30/11).

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menghadiri pengukuhan Dewan Pengurus Pusat Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI) periode 2022-2027, yang digelar di Auditorium Gedung RNI, Jakarta, Rabu (30/11).

Pada kesempatan tersebut, Erick saat menyampaikan keynote speechnya mengatakan, pangan merupakan jantungnya pembangunan. Karena itu jika bangsa Indonesia mandiri pangan, maka bibit dan benihnya harus tersedia.

Erick mengakui, sebenarnya Kementerian BUMN telah menetapkan transformasi pangan sebagai langkah awal.

"Sejak Covid-19 kita lakukan pertemuan pembahas pangan. Kita bangun ekosistem pangan yang baik untuk semua. Apakah dalam bentuk kerjasama dengan swasta dengan BUMN atau BUMN dengan peneliti maupun petani. Ini yang akan kita lakukan, termasuk kalangan UMKM menjadi bagian," ujarnya.

Ke depan menurutnya, peluang pangan sangat besar dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik hingga 2024. Apalagi masyarakat kelas menengah pada tahun 2030 akan mencapai 145 juta jiwa dan akan naik menjadi 210 juta jiwa.

"Daya beli meningkat menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang membaik," katanya.

Karena itu, Erick membuka kepada semua pelaku usaha dan pakar untuk membangun ekosistem pangan yang saling membangun. Sebab, tidak bisa membangun ekosistem pangan hanya oleh satu stakeholder.

Erick juga mengingatkan, peran petani juga harus menjadi perhatian khusus. Jadi bagaimana memastikan produksi pangan tetap terjaga, apalagi realitasnya, kondisi pertanian terus menurun. Terlihat bagaimana lahan pertanain berkurang, rata-rata petani hanya memiliki lahan di bawah 1 hektare.

"Saat ini petani tidak punya economic of scale. Apalagi masing-masing petani menanam komoditas yang beda. Artinya cost produksi petani menjadi mahal. Pupuk langka dan benih yang ditanam bukan unggul," katanya.

Erick mengajak semua pihak membangun ekosistem pangan. Salah satu yang digagas Kementerian BUMN adalah Program Makmur, yang sudah berjalan untuk komoditas padi, jagung dan tebu. "Program Makmur ini versi BUMN membangun ketahanan pangan," ujarnya.

Sementara itu, Herman Khaeron terpilih kembali menjadi Ketua Umum MPPI mengatakan, kehadiran Menteri BUMN dalam pengukuhan Pengurus MPPI ini merupakan out of the box. Apalagi ada strategi baru dalam pengeloaan BUMN. Misalnya, selama dua tahun bangsa Indonesia dihantam krisis covid-19, Kementerian BUMN bergerak paling agersif. Begitu juga saat bencana alam.

Bahkan lanjut Herman, Kementerian BUMN juga membentuk ID Food yang pengelola sektor hulu hingga hilir. Ke depan BUMN juga bagian penting dalam pelaksanaan UU No. 18 Tahun 2012 menuju pangan yang berdaulat dan mandiri.

"Kami tawarkan MPPI menajdi wadah entites pelaku dan praktisi untuk bisa mempertahankan Indonesia yang merupakan negara agraris, bisa berdaulat dan mandiri," ujarnya.

Herman juga melihat petani menjadi bagian yang tidak bisa ditinggalkan dalam mengejar sektor pangan. Karena itu, ia berharap, sebagai sebuah forum, MPPI harus menjadi pengikat untuk berdiskusi, melahirkan ide dan gagasan, bahkan menampung curahan hati seluruh pihak di dunia perbenihan dan perbibitan tanah air.

"Jadi, sebagai organisasi naungan, harusnya MPPI menjadi organisasi pejuangan, baik sektor perbenihan maupun pertanian. Bahkan menjadi wadah yang melahirkan solusi bagi bangsa," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Komisaris Utama PT. ID Food/RNI, Bayu Krisnamurthi mengusulkan agar MPPI mendorong urban farming yang harus diikuti dengan perbenihan.

"Jadi ke depan masalahnya bukan hanya lahan, tapi juga benih unggul. Tantangan komplik antar negara juga dapat berpengaruh terhadap pangan dunia. Persoalan lain yang dihadapi adalah wabah Covid-19," katanya.

Dia mengatakan, sistem perbenihan dan perbibitan harus bisa menjawab tantangan pangan tersebut. Untuk itu, ia berharap, MPPI harus bisa membangun sistem perbenihan, bukan hanya produksi benih tapi juga distribusi benih lebih profesional.

"Kalau perlu kita meninjau ulang sistem perbenihan," imbuh matan Mantan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) dalam Kabinet Indonesia Bersatu II itu.

Dalam jajaran pengurus MPPI kali, Herman Khaeron didampingi Adhie Widihartho sebagai Sekjen MPPI. Selain itu, ditetapkan Ketua Dewan Penasehat MPPI, M. Jafar Hafsah, Ketua Dewan Pembina MPPI, Rachmat Pambudy, dan Ketua Dewan Pakar MPPI, Dwi Asmono.

KEYWORD :

Erick Thohir Pengukuhan Dewan Pengurus Pusat MPPI Herman Khaeron




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :