Kamis, 25/04/2024 13:14 WIB

Kementan Lepas Ekspor DOC ke Singapura Senilai Rp 1,454 Miliar

Kementan Lepas Ekspor DOC ke Singapura Senilai Rp 1,454 Miliar.

Kepala Barantan, Bambang dalam sambutannya saat pelepasan ekspor ayam bibit petelur atau Day Old Chick (DOC) Final Stock Layer Hyline Brown, Senin (28/11).

JAKARTA, Jurnas.com - Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian (Kementan) untuk pertama kalinya melakukan sertifikasi ekspor terhadap 85.850 ekor ayam bibit petelur atau Day Old Chick (DOC) dengan negara tujuan Singapura.

"Pesan dari Pak Menteri, yang sangat ingin hadir langsung, tetapi beliau saat ini ada kegiatan lain yang tidak dapat diwakili, yakni tentang arti penting pertanian untuk Indonesia. Rasa bangga terhadap Pemda Jatim khususnya, karena pangan kita banyak berasal dari Jatim, sentra peternakan juga paling besar dari Jatim," ungkap Kepala Barantan, Bambang dalam sambutannya saat pelepasan ekspor DOC Final Stock Layer Hyline Brown, Senin (28/11).

Ekspor perdana dengan nilai Rp 1,454 miliar ini milik PT CPI Jaya Farm yang berada di Jawa Timur. "Kita mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri dan bisa ekspor, dengan tetap meningkatkan produktivitas," kata Bambang.

Selanjutnya, dijelaskan Bambang bahwa layanan perkarantinaan berfokus pada memastikan hewan, tumbuhan, dan produknya yang dilalulintaskan di wilayah negara Republik Indonesia sehat dan aman.

Selain itu, Barantan melalui Tindakan karantina memastikan seluruh produk pertanian yang akan diekspor telah memenuhi persyaratan internasional tentang sanitari dan fitosanitari, sehingga memiliki daya saing di pasar global serta memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor.

Saat ini, lanjut Bambang, permohonan pemeriksaan karantina dan pemberitahuan pabean impor dapat dilakukan melalui sistem Indonesia National Single Window (INSW) dan pemeriksaan fisik bersama karantina dan bea cukai sesuai dengan manajemen risiko yang telah ditetapkan.

"Dengan implementasi Single Submission (SSm) Pabean Karantina / QC sudah berjalan tanpa hambatan, pengguna jasa tidak perlu lagi mengajukan dokumen dua kali sehingga lebih efektif," ujar Bambang.

Menurut Bambang, sebagai negara bermartabat, pihaknya menjaga produk yang dikirim, dijamin keamanan pangannya dan sesuai dengan permintaan pangsa pasar. Kemudahan ini sudah dirasakan pengusaha, terutama rasa aman dan jaminan kesehatan komoditas ekspor.

"Terima kasih untuk dukungan dari mitra kerja karantina, Pemda setempat, akademisi, perbankan, dan seluruh jajaran teknis Kementerian Pertanian. Semoga acara hari ini membawa berkah bagi Indonesia, secara khusus bagi kemajuan peternakan di tanah air. terus kembangkan terhadap komoditas pangsa pasar di daerah," imbuh Bambang.

Sementar itu, Direktur PT. CP Indonesia, Tjiu Thomas Effendi menyampaikan apresiasi kepada Barantan. Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah berhasil melewati tahapan desk audit dan onsite review yang dilaksanakan oleh Singapore Food Agency (SFA).

"Tentunya ini tidak lepas dari dengan dukungan dari jajaran tim teknis Kementerian Pertanian dan Pemda Jawa Timur dalam mengawal serta memfasilitasi ekspor," ujarnya.

Sebagai informasi, di Provinsi Jawa Timur, PT. Cp Jaya Farm memiliki 3 unit farm parent stock layer dengan kapasitas produksi 82,3 juta butir telur tetas per tahun yang dapat di proses menghasilkan sekitar 34,7 juta ekor DOC FS Layer per tahun atau 668.461 ekor per bulan.

Tak hanya DOC, sejak tahun 2018, PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Pabrik krian telah melakukan ekspor produk pakan ternak unggas ke Timor Leste dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Turut hadir pada pelepasan ekspor perdana kali ini adalah Kepala Karantina Petanian Surabaya, Cicik Sri Sukarsih, Direktur Pembibitan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan (Ditjen PKH), Forkompinda Jawa Timur, dan instansi terkait lainnya.

KEYWORD :

Ayam Bibit Petelur Bambang Day Old Chick Kementerian Pertanian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :