Kamis, 25/04/2024 21:17 WIB

Dua Kekuatan Politik Sedang Perang Dingin

Gerindra mengendus adanya geliat perang dingin yang melibatkan dua kekuatan politik besar.

SBY, Prabowo, dan Megawati (ilustrasi)

Jakarta - Gerindra mengisyaratkan situasi nasional layaknya api dalam sekam. Kendati terkesan adem ayem, partai yang dikomando Prabowo Subianto ini mengendus adanya geliat perang dingin yang melibatkan dua kekuatan politik besar.

Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, dalam kondisi perang dingin antar dua kutup politik ini, posisi Gerindra ada di tengah-tengah dan Prabowo berusaha memediasi konsiliasi konflik politik yang tengah berlangsung.

"Bapak Prabowo akan mencoba menjembatani kedua kubu yang saat ini seolah sedang bertikai dengan berbicara dari hati kehati," ujar Sufmi Dasco Ahmad kepada Jurnas.com di Jakarta, Sabtu (21/1/2017).

Anggota komisi III DPR ini tidak menyebut dua kutup politik yang tengah perang dingin itu. Namun ia memastikan bahwa Prabowo tidak ada di salah satu kubu tersebut. Justru Prabowo membuka diri bagi jalinan komunikasi politik antar aktor nasional, bahkan siap membuka jalan komunikasi bagi jalinan kepentingan nasional dengan pihak luar negeri.

"Bahkan Bapak Prabowo juga bersedia berbicara dengan pihak-pihak asing yang mempunyai kepentingan niaga di Indonesia seperti China, Australia, atau negara-negara lain bahwa kita menghormati kepentingan niaga mereka tapi kita juga minta mereka menghormati spirit NKRI harga mati bagi kita," katanya.

Sufmi juga berkata bahwa Indonesia tidak akan mengganggu aktivitas niaga negara lain selama dijalankan sesuai dengan ketentuan hukum. Namun sebaliknya mereka akan berhadapan dengan segenap elemen bangsa apabila bermain- main dengan kedaulatan Indonesia.

"Untuk itu gerindra menyerukan agar pemerintah dan rakyat bersatu Untuk mempertahankan NKRI," tuntas Sufmi.

KEYWORD :

Gerindra Perang Dingin Prabowo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :