Sabtu, 20/04/2024 10:26 WIB

15 Tahanan Tewas dalam Kerusuhan di Penjara Ekuador

15 Tahanan Tewas dalam Kerusuhan di Penjara Ekuador

Kerusuhan di penjara Ekuador (Foto: AFP)

Quito, Jurnas.com - Sedikitnya 15 tahanan tewas pada Senin (Selasa waktu setempat) dalam kerusuhan di dalam penjara Ekuador. Badan pengelola penjara Ekuador, SNAI, juga mengatakan 21 orang terluka dalam bentrokan antar narapidana.

Sebelumnya diumumkan bahwa unit taktis melakukan operasi untuk mendapatkan kembali kendali atas fasilitas tersebut, yang terletak di kota Latacunga, Ekuador.

Penjara tersebut menampung sekitar 4.300 tahanan dan merupakan salah satu yang terbesar di negara ini.

Dalam kekerasan di penjara Ekuador, di mana geng narkoba bersaing untuk mendapatkan kekuasaan, sering kali didapati narapidana menggunakan pisau dan terkadang melibatkan pemenggalan kepala. Kekerasan telah menewaskan lebih dari 400 tahanan sejak Februari 2021.

Dikutip dari AFP pada Selasa (4/10), Jorge Flores, wakil direktur SNAI, mengatakan kepada wartawan bahwa Leandro Norero tampaknya di antara para korban.

Norero, yang diduga terkait dengan perdagangan narkoba, menjadi salah satu pemimpin narapidana.

Dikenal dengan alias "El Patron", ia ditangkap Mei lalu karena tuduhan pencucian uang, dalam operasi di mana US$6,4 juta, 24 batangan emas, senjata api dan amunisi diduga telah disita.

"Mengenai kematian terdakwa #LeandroN., #FiscaliaEc melaporkan bahwa setelah identifikasi yang sesuai, para ahli akan dapat mengkonfirmasi atau tidak kematiannya," kata SNAI.

Unit taktis militer dan polisi bekerja untuk mendapatkan kembali kendali atas penjara, lanjut SNAI, dalam apa yang disebut otoritas provinsi sebagai operasi yang sukses.

"Kontrol direbut kembali," klaim Gubernur provinsi Cotopaxi Oswaldo Coronel mengumumkan pada malam hari.

Menurut perkiraan resmi, penjara yang penuh sesak di negara itu berisi sekitar 35.000 narapidana, banyak dari mereka adalah anggota geng yang terkait dengan perdagangan narkoba.

Sebuah komite pemerintah mencatat pada April lalu bahwa penjara Ekuador "dianggap sebagai gudang manusia dan pusat penyiksaan."

Berbatasan dengan Kolombia dan Peru, produsen kokain terbesar di dunia, Ekuador berfungsi sebagai pelabuhan keberangkatan untuk pengiriman obat, terutama ke Amerika Serikat dan Eropa.

Pada tahun 2021, Ekuador menyita rekor 210 ton narkoba, sebagian besar kokain. Tahun lalu, negara berpenduduk 17,7 juta orang ini memiliki tingkat pembunuhan 14 per 100.000, hampir dua kali lipat dari tahun 2020.

KEYWORD :

Ekuador Kerusuhan Penjara Narapidana




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :