Kamis, 18/04/2024 23:24 WIB

IKST Gelar Doa Bersama untuk Korban Bencana Pasigala 2018

Doa Bersama ini digelar dalam rangka mengenang Bencana Alam yang menerjang wilayah Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala) pada 28 September 2018 silam.

Doa Bersama dalam rangka mengenang Bencana Alam yang menerjang wilayah Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala) pada 28 September 2018 silam. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Badan Pengurus Pusat (BPP) Ikatan Keluarga Sulawesi Tengah (IKST) menggelar Doa Bersama di Tugu Proklamasi pada Rabu (28/9/2022) malam.

Doa Bersama ini digelar dalam rangka mengenang Bencana Alam yang menerjang wilayah Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala) pada 28 September 2018 silam.

Doa Bersama dimulai pembacaan Ayat Suci Alquran kemudian pembacaan Tahlil yang dipandu Ustadz Abdul Rozak yang dilanjutkan dengan Tausiyah oleh Ustadz Fahmy Djahwas.

Ketua Umum IKST Mulyadin Malik mengatakan, meski tidak berada di Sulteng saat bencana terjadi tapi diaspora Sulteng di Jakarta juga merasakan bencana tiga dimensi itu, Gempa, Liukufaksi dan tsunami.

"Kita ketahui bersama jika kesedihan yang dialami oleh para keluarga korban serta para korban syahid dan masuk surga," ujar Mulyadin.

Mulyadin menuturkan jika adik kandung bersama dua orang anaknya serta kendaraannya hilang diterjang Tsunami.

Doa Bersama ini diharapkan menjadi agenda tahunan BPP IKST dan menjadi wadah pertemuan diaspora Sulteng di wilayah Jakarta.

"Hal ini juga bakal merawat dan meningkatkan rasa empati kepada kampung halaman. Semoga doa yang dipanjatkan di ijabah oleh Allah SWT," kata Mulyadin.

Kemudian dilanjutkan Doa Bersama secara Islam dan Kristen yang dipimpin oleh Pemuka Agama yang hadir.

Setelah itu dilanjutkan dengan pemutaran film yang berjudul Sakulati, kisah tentang coklat dan keluarga yang diproduksi oleh IKST, Megatama dan Motion Capture Indonesia.

Film rencananya akan diproduksi mulai tahun 2023.

Setelah itu, seluruh peserta yang hadir kemudian menandatangani aksi kepedulian IKST yang dimulai Ketua Umum Mulyadin Malik.

Turut hadir Badan Pengawas seperti Fahri Timur. Setiabudi AC dan Suprianus Kandolia. Juga Dewan Pakar Asnuryati Sunusi.

Bencana tiga dimensi itu terjadi 28 September 2018 silam. Korban yang meninggal dunia menurut Pusat Data Informasi Bencana (Pusdatina) dan Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 360/006/BPBD-G.ST/2019 mencapai 4.340 Jiwa.

KEYWORD :

Ikatan Keluarga Sulawesi Tengah Pasigala Doa Bersama Mulyadin Malik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :