Jum'at, 19/04/2024 12:16 WIB

Anggota DPR Minta PLN Kreatif Atasi Surplus Listrik

PLN jangan hanya bertumpu pada satu program dan satu segmen pelanggan untuk mengatasi surplus listrik ini. Termasuk peningkatan demand listrik industri dan pelanggan kelas menengah-atas. Coba buat program untuk seluruh segmen pelanggan agar beban kelebihan produksi listrik tidak ditanggung oleh satu pihak.

Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto meminta PLN lebih kreatif mengatasi surplus listrik seperti yang terjadi saat ini. PLN harus bisa mengembangkan berbagai program agar permintaan listrik tumbuh tanpa membebani ekonomi masyarakat kecil.

"PLN jangan hanya bertumpu pada satu program dan satu segmen pelanggan untuk mengatasi surplus listrik ini. Termasuk peningkatan demand listrik industri dan pelanggan kelas menengah-atas. Coba buat program untuk seluruh segmen pelanggan agar beban kelebihan produksi listrik tidak ditanggung oleh satu pihak," kata Mulyanto dalam keterangan resminya, Selasa (27/9).

Wakil Ketua Fraksi PKS ini menambahkan, kelebihan produksi listrik ini harus dipikirkan secara serius. Mengingat dampak kelebihan produksi listrik ini sangat mempengaruhi keuangan PLN. Akibat kelebihan produksi listrik ini PLN harus menanggung utang sebesar Rp 500 triliun.

Karena itu, Legislator Dapil Banten II ini meminta PLN membuat perencanaan produksi dan distribusi yang berimbang. Jangan sampai terjadi ketimpangan antara permintaan dan pasokan listrik.

"Pemerintah juga harus mengevaluasi kelanjutan program 35 ribu MW. Program ini perlu direscheduling sehingga fit dengan rencana kerja PLN,” tegasnya.

“Pemerintah harus bisa menata ulang perjanjian dengan perusahaan listrik swasta atau independent power producer (IPP). Perlu dilakukan negosiasi ulang COD (jadwal operasi komersil) dan  klausul TOP (take or pay) dalam perjanjian jual-beli listrik," demikian kata Mulyanto.

 

 

 

 

 

 

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi VII Mulyanto PKS PLN listrik ekonomi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :