Rabu, 24/04/2024 12:27 WIB

Cegah Stunting, BKKBN dan Badan Pangan Nasional Gelar Makan Telur Bersama di Kendal

Cegah stunting, BKKBN dan Badan Pangan Nasional gelar makan telur bersama di Kendal.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo memberikan bantuan pangan kepada keluarga berisiko stunting di Lapangan Desa Kebumen, Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Minggu (25/9).

JAKARTA, Jurnas.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggalang kerja sama dengan Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) untuk upaya pencegahan stunting.

Kerja sama itu diwujudkan dengan kegiatan bertajuk "Gerakan Makan Telur Bersama" yang diadakan di Lapangan Desa Kebumen, Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Minggu (25/9).

Sebanyak 15.077 butir telur yang diperoleh dari peternak di Kabupaten Kendal telah disiapkan untuk dimakan bersama dalam kegiatan yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten Kendal dan Koperasi Unggas Sejahtera Kendal.

"Makan telur bersama yang diadakan oleh Badan Pangan Nasional luar biasa dan idenya sangat inovatif, dengan memanfaatkan telur yang sangat melimpah di Kendal untuk mencegah stunting," kata Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo.

Menurut Hasto, ibu hamil harus mengonsumsi telur karena kandungan proteinnya cukup tinggi, sehingga menjadi salah satu upaya peningkatan gizi untuk mencegah melahirkan bayi stunting.

Hasto juga berpesan pada calon pengantin atau calon ibu agar memperhatikan asupan gizinya, jangan sampai terlalu kurus dan lingkar lengan bagi calon ibu harus 23,5 cm ke atas.

"Dengan ibu hamil mendapatkan asupan gizi yang baik maka diharapkan akan dapat melahirkan bayi dengan panjang badan diatas 48 cm, sehingga tidak menjadi stunting," jelas Dokter Hasto.

Sementara itu Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, mengatakan ketahanan pangan dan gizi selalu menjadi isu strategis nasional, karena pemenuhan pangan merupakan hak setiap warga negara yang harus dijamin kuantitas dan kualitasnya, aman dan bergizi.

"Saat kami ini tengah fokus menguatkan ekosistem pangan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, termasuk di dalamnya pengentasan daerah rawan pangan, stunting, dan penganekaragaman konsumsi pangan," tambahnya.

Berdasarkan skor Pola Pangan Harapan (PPH) 2021, kualitas konsumsi pangan penduduk Indonesia masih belum beragam, dan bergizi seimbang di mana masih tingginya konsumsi padi-padian, minyak dan lemak serta kurangnya konsumsi pangan hewani, sayur, buah, serta umbi-umbian.

Salah satu sumber protein hewani yang mudah didapat dan relatif murah adalah telur, kandungan nutrisi telur begitu lengkap baik makro maupun mikronutrien. Sayangnya, konsumsi telur dalam negeri masih sebesar 7,5 kg/kapita/tahun. Jika dibandingkan negara lain, konsumsi telur per kapita Indonesia masuk urutan ke-15 dunia.

"Tentu upaya peningkatan konsumsi telur perlu terus dilakukan melalui gerakan gemar makan telur seperti hari ini. Kita sosialisasikan tagline Makan Enak Makan Sehat Makan B2SA, yaitu Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman," ungkap Arief.

Ia mengatakan, gerakan gemar dapat menjadi salah satu upaya untuk pencegahan stunting, karena telur dengan segudang kandungan nutrisinya dapat menjadi asupan pangan tambahan yang efektif bagi ibu hamil, ibu menyusui dan balita, agar anak-anak Indonesia terhindar dari stunting.

Seperti diketahui, angka prevalensi stunting Indonesia tahun 2021 masih sebesar 24,4 persen sedangkan standar WHO adalah 20 persen, sehingga Indonesia masuk kategori masalah stunting yang tinggi.Presiden Joko Widodo meminta agar di tahun 2024 angka prevalensi stunting Indonesia harus bisa di bawah 14 persen.

"Tentunya perlu kerja keras dan keterlibatan semua pihak baik pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat agar prevalensi stunting terus menurun seperti yang ditargetkan oleh Bapak Presiden," jelas Arief.

Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Badan Pangan Nasional dengan BKKBN tentang Sinergi Mewujudkan Ketahanan Pangan dan Gizi melalui Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana.

KEYWORD :

Gerakan Makan Telur Bersama BKKBN Badan Pangan Nasional Hasto Wardoyo Arief Prasetyo Adi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :