Jum'at, 19/04/2024 19:15 WIB

5 Cara Bertindak Kementan Hadapi Krisis Pangan

5 Cara Bertindak Kementan Hadapi Krisis Pangan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi membuka Forum Diskusi Grup (FGD) Fornas P4S. (Foto: Ist)

JAKARTA, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) memperkenalkan lima Cara Bertindak (CB) untuk menghadapi krisis pangan pada Forum Nasional (Fornas) Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) ke-3 Tahun 2022

Di beberapa kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan dalam kondisi apa pun pertanian tidak boleh terganggu dan bermasalah dalam menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat.

"Hal yang paling penting dalam kondisi seperti ini adalah menjaga ketahanan pangan. Karena itu, kita harus memastikan ketersediaan pangan mencukupi atau aman. Kita bahkan upayakan meningkatkan produktivitasnya agar ketahanan pangan terpenuhi," tuturnya.

Lebih detail, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, CB Kementan menghadapi krisis pangan global saat membuka Forum Diskusi Grup (FGD) Fornas P4S.

"Strategi baru tersebut adalah meningkatkan kapasitas produksi komoditas yang dapat menekan inflasi, subtitusi komoditas impor dengan pangan lokal, dan peningkatan ekspor beberapa komoditas yang dibutuhkan dunia," katanya.

Dedi menguraikan untuk melaksanakan strategi tersebut, Kementan telah menetapkan 5 CB. "CB1 adalah peningkatan kapsitas produksi, CB2 diversifikasi pangan lokal, CB3 penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, CB4 pengembangan pertanian modern dan CB 5 gerakan tiga kali ekspor (Gratieks)," paparnya.

Selanjutnya Dedi mengingatkan bahwa peran P4S berdasarkan Permentan Nomor 33 Tahun 2016 adalah penyelenggara pelatihan dan pemagangan untuk pelaku utama dan pelaku usaha tani.

Peran P4S, lanjut Dedi, adalah turut andil dalam penyelenggaraan penyuluhan dan pendampingan pelaku utama dan pelaku usaha lain.

Peran lainnya adalah menumbuhkan, mengembangkan, dan memperkuat kader tani, sentra pengembangan diseminasi teknologi dan inovasi pertanian, serta sentra pengembangan jejaring usaha tani.

"Dari kelima peran P4S tersebut, perlu penguatan peran P4S sebagai pembaharu perdesaan yang mampu mendorong peningkatan produksi komoditas untuk menekan inflasi seperti cabai dan bawang merah, meningkatkan ketersediaan pangan lokal, meningkatkan nilai tambah produk pertanian, dan mendorong ekspor 3 kali lipat melalui pemanfaatan teknologi smart farming," katanya.

Karena itu, melalui FGD ini, Dedi berharap dapat dihasilkan rancangan dan rencana implementasi peran P4S sebagai pembaharu perdesaan.

Sebagai pembaharu perdesaan, P4S diharapkan dapat berperan dalam mendorong, menggerakkan dan meningkatkan swadaya gotong royong serta untuk menumbuhkan kreatifitas dan otoaktifitas masyarakat.

"Juga mengembangkan model pembelajaran melalui percontohan usaha tani, meningkatkan SDM pertanian agar bisa berpikir dinamis dan kreatif yang dapat menumbuhkan prakarsa dan swadaya masyarakat," katanya.

P4S juga diharapkan dapat mengembangkan ekonomi rakyat di pedesaan lewat pengembangan usaha ekonomi produktif dalam rangka peningkatan produksi, pengolahan hasil dan pemasaran hasil produksi.

"Tentu juga menjadi motivator bagi para petani, mampu membuat inovasi-inovasi baru dalam bidang pertanian, serta menjadi penggerak motor agribisnis," katanya.

Sementara Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Kapuslatan), Leli Nuryati, mengatakan peserta FGD berjumlah 417 peserta, terdiri dari FK Nas (3), FK Prov (27), P4S model (10), P4S swadaya (216).

Peserta Pelatihan Magang (80), lainnya (81), yaitu Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten; UPT lingkup Kementerian Pertanian, yaitu PPSU/DPMO Program READSI; KTNA; PERHIPTANI; DPM/DPA; Para Pengelola P4S dan Petani; Widyaiswara UPT Pelatihan.

"Narasumber yang menyampaikan materi pada FGD antara lain Kepala Badan PPSDMP, Plt Direktur Pangan dan Pertanian BAPPENAS Momon Rusmono, Mulyono Makmur, dan Kepala BBPP Lembang," katanya.

"Output yang diharapkan dari kegiatan FGD ini adalah tersusunnya rancangan dan rencana implementasi peran P4S sebagai pembaharu perdesaan," katanya.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan merancang konsep peran P4S sebagai pembaharu perdesaaan melalui penyempurnaan Permentan 33 Tahun 2016 tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Pelatihan Pertanian Swadaya.

Juga implementasi peran P4S sebagai pembaharu perdesaan dalam bentuk program dan kegiatan yang dituangkan dalam roadmap P4S tahun 2022-2027.

KEYWORD :

Fornas P4S Cara Bertindak Dedi Nursyamsi Krisis Pangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :