Selasa, 23/04/2024 14:49 WIB

DPR Minta Menteri ESDM Tak Hapus Litrik 450 VA dan Tarik Gas Melon

Menteri ESDM harus tegas dalam menjawab soal ini sehingga menjadi terang-benderang bagi masyarakat.

Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, mendesak Menteri ESDM, Arifin Tasrif, menegaskan soal wacana penghapusan listrik PLN untuk pelanggan daya 450 VA serta penarikan gas melon LPG 3 kilogram di masyarakat.

Bukan tanpa alasan, menurut dia, isu tersebut sangat meresahkan masyarakat sementara pandemi Covid-19 belum tuntas benar.

“Menteri ESDM harus tegas dalam menjawab soal ini sehingga menjadi terang-benderang bagi masyarakat," kata Mulyanto kepada wartawan, Jumat (23/9).

Hal yang sama diutarakannya dalam Raker Komisi VII DPR RI dengan Menteri ESDM di Gedung Nusantara I, kemarin.

Mulyanto menegaskan, di tengah melonjaknya biaya transportasi dan harga bahan makanan menyusul kenaikan harga BBM bersubsidi, isu penghapusan listrik 450 VA serta penarikan LPG 3 kilogram tersebut membuat masyarakat resah, khawatir akan membuat bengkak biaya energi untuk keperluan rumah tangga sehari-hari mereka.

"Bila ini benar-benar terjadi maka terbayangkan beban semakin berat yang harus mereka pikul," cecar Wakil Ketua Fraksi PKS ini.

Menanggapi pernyataan tersebut Menteri ESDM, Arifin Tasrif,menegaskan Pemerintah tidak punya rencana untuk menghapus listrik bagi pelanggan berdaya 450 VA serta menarik gas melon LPG 3 kilogram dari masyarakat.

Menurut Arifin, program listrik 450 VA bersubsidi dan gas melon LPG 3 kilogram bersubsidi tetap akan didistribusikan seperti biasa.

Untuk diketahui sebelumnya muncul wacana santer, bahwa Pemerintah berencana menghapus penggunaan listrik 450 VA serta menarik gas melon LPG 3 kilogram bersubsidi untuk digantikan oleh kompor induksi, dalam rangka menyerap listrik milik PT PLN (Persero) yang saat ini sedang mengalami over suplai.

PLN tengah mengalami over suplai listrik sebanyak 6 Giga Watt (GW) saat ini. Tahun depan akan ada pembangkit listrik baru yang akan beroperasi dan mengakibatkan adanya tambahan over suplai sebesar 1,4 GW menjadi 7,4 GW.

Belum lagi, pemerintah sedang menggemborkan produksi listrik dari Energi Baru dan Energi Terbarukan. Listrik EBET akan masuk di tahun 2030.  Bila ini terjadi, maka diperkirakan over suplai listrik yang dihadapi oleh PLN akan semakin membengkak menjadi 41 GW.

 

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi VII PKS Mulyanto gas melon listrik Arifin Tasrif




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :