Kamis, 25/04/2024 18:10 WIB

Australia Tak Akan Larang Masuk Turis Rusia

Australia tak akan larang masuk turis Rusia.

Seseorang yang mengenakan masker berjalan di sepanjang tepi laut pelabuhan di seberang Sydney Opera House selama penguncian untuk mengekang penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19) di Sydney, Australia, 6 Oktober 2021. Reuters/Loren Elliott

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Pertahanan Richard Marles mengatakan, Australia tidak akan melarang turis Rusia memasuki negara itu sebagai bagian dari sanksi terhadap Rusia atas perang di Ukraina.

Sejak awal konflik, Australia telah memberikan sanksi kepada ratusan individu dan entitas Rusia, termasuk sebagian besar sektor perbankan Rusia dan semua organisasi yang bertanggung jawab atas utang negara.

Ia juga telah memasok peralatan pertahanan dan pasokan kemanusiaan ke Ukraina, sementara melarang ekspor bijih alumina dan aluminium, termasuk bauksit, ke Rusia.

Ditanya apakah Australia juga akan melarang turis Rusia, Marles mengatakan sanksi ditujukan kepada pemerintah Rusia, bukan orang Rusia itu sendiri. "Ini bukan sesuatu yang kami pertimbangkan saat ini," katanya kepada televisi ABC.

Marles menolak untuk menjelaskan apakah Australia akan menyediakan lebih banyak Bushmaster dan kendaraan yang dilindungi lainnya ke Ukraina setelah permintaan baru-baru ini dari duta besar Ukraina untuk Australia.

"Kami akan melihat bagaimana kami dapat memberikan dukungan berkelanjutan itu," kata Marles, menyebut Australia "salah satu dukungan militer non-NATO terbesar di Ukraina".

Australia pada bulan Juli menjanjikan 60 Bushmaster dan 28 Kendaraan Lapis Baja M113AS4 ke Ukraina sebagai bagian dari bantuan militer lebih dari A$385 juta.

Juga pada hari Minggu, Marles mengatakan kesepakatan Australia dengan Amerika Serikat dan Inggris untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir di bawah aliansi yang dijuluki AUKUS tetap "di jalurnya".

Australia pada bulan Juni mencapai penyelesaian 555 juta euro dengan galangan kapal militer Prancis Naval Group atas pembatalan kesepakatan kapal selam konvensional multi-miliar dolar tahun 2021 demi kapal selam bertenaga nuklir melalui AUKUS.

“Kami yakin kami akan dapat membuat pengumuman tentang kapal selam mana pada bagian pertama tahun depan,” kata Marles, seraya menambahkan bahwa penting untuk tidak melihat proses akuisisi kapal selam sebagai “semacam persaingan antara Amerika Serikat dan Inggris".

"Kedua negara bekerja sangat erat dengan kami untuk membantu kami memperoleh kemampuan ini," katanya.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Richard Marles Australia Turis Rusia Ukraina Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :