Rabu, 17/04/2024 00:49 WIB

Sekjen PBB Serukan Kerja Sama Atasi Dunia Dalam Bahaya

Sekjen PBB serukan kerja sama atasi dunia dalam bahaya.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan pidato selama Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Pada hari Jumat, ia mengumumkan UEA akan menjadi tuan rumah pertemuan persiapan menjelang KTT Iklim PBB

JAKARTA, Jurnas.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Antonio Guterres telah menyerukan solidaritas dan kerja sama untuk mengatasi dunia dalam bahaya. Itu disampaikan pada pembukaan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) ke-77.

"Kami menghadapi dunia dalam bahaya di seluruh pekerjaan kami untuk memajukan perdamaian, hak asasi manusia, dan pembangunan berkelanjutan," kata Guterres, mengutip konflik dan perubahan iklim, sistem keuangan global yang rusak, kemiskinan, ketidaksetaraan, kelaparan, dan perpecahan.

"Mengatasi tantangan bersama akan membutuhkan solidaritas berkelanjutan karena kami menunjukkan janji dan potensi besar organisasi ini," katanya menjelang dimulainya acara tingkat tinggi UNGA.

Pekan depan, puluhan kepala negara dan pemerintahan dari seluruh dunia akan bergiliran berbicara di UNGA di New York.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov telah diberikan visa untuk melakukan perjalanan ke pertemuan tahunan dengan setengah dari delegasi yang diminta Moskow, sumber diplomatik Rusia mengatakan kepada kantor berita Reuters.

Moskow telah meminta 56 visa kepada Washington, menurut surat pada 2 September kepada Guterres dari Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya. Sumber diplomatik Rusia mengatakan Amerika Serikat (AS) telah menyetujui 24 visa.

Di bawah perjanjian markas besar PBB tahun 1947, AS umumnya diharuskan untuk mengizinkan akses ke PBB bagi diplomat asing. Namun Washington mengatakan dapat menolak visa untuk alasan keamanan, terorisme dan kebijakan luar negeri.

PBB mengatakan awal bulan ini bahwa pihaknya sedang membahas masalah visa Rusia dengan AS. Hubungan antara AS dan Rusia telah pecah sejak Moskow menginvasi negara tetangga Ukraina pada Februari.

Pertemuan tingkat tinggi UNGA dimulai pada 20 September.

Meskipun saat ini tidak ada perubahan jadwal, beberapa pemimpin diperkirakan akan menghadiri pemakaman Ratu Inggris Elizabeth II, yang berlangsung pada 19 September.

PBB mengatakan pertemuan puncak tentang pendidikan yang dijadwalkan pada hari Senin akan berjalan sesuai rencana. Sekitar 90 pemimpin sebelumnya telah mengkonfirmasi kehadiran mereka.

Sekjen PBB tidak akan melakukan perjalanan ke London untuk pemakaman ratu, kata juru bicaranya.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Dunia Dalam Bahaya Sekjen PBB Antonio Guterres




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :