Kamis, 25/04/2024 15:15 WIB

Percepat Pembangunan Desa, Gus Halim Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Transmigrasi

Beasiswa ini adalah wujud layanan jaminan pendidikan bagi putra-putri transmigran yang berprestasi di permukiman dan kawasan transmigrasi

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar memberikan bantuan beasiswa kepada mahasiswa transmigrasi di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Humas Kemendes)

Bogor, Jurnas.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar memberikan bantuan beasiswa kepada mahasiswa transmigrasi di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA). Mereka adalah siswa yang lolos dari program penjaringan siswa berprestasi di kawasan transmigrasi (PPSBKT).

Menteri Halim menegaskan, beasiswa ini adalah wujud layanan jaminan pendidikan bagi putra-putri transmigran yang berprestasi di permukiman dan kawasan transmigrasi

“27 mahasiswa kita kasih beasiswa, dengan satu syarat, setelah lulus harus kembali ke daerah asalnya untuk terlibat dalam percepatan pembangunan desa,” ujarnya saat memberikan kuliah umum tentang peran mahasiswa dalam membangun desa kepada 525 mahasiswa baru di Kampus lUNUSIA, Bogor, Jawa Barat pada Jumat (9/9/2022).

Dalam sambutannya, pria yang akrab disapa Gus Halim ini mengatakan beasiswa yang disalurkan kepada mahasiswa merupakan salah satu komitmen Kemendes PDTT dalam memberikan jaminan pada generasi muda dari wilayah transmigrasi bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

Gus Halim berharap setelah lulus kelak, para mahasiswa mampu menjawab permasalahan dalam pembangunan desa terutama di wilayah transmigrasi.

Lebih lanjut, Gus Halim kemudian mengutarakan bahwa membangun dari desa adalah satu hal yang sangat strategis. Hal tersebut menurutnya disebabkan oleh dua aspek. Pertama, karena 91% aspek kewilayahan Indonesia itu ada di desa. Kedua, 71% penduduk Indonesia berdomisili di desa.

“Jadi yang domisili di kota, penduduk Indonesia itu hanya 29%. Sedangkan yang 71% domisilinya di desa. Nah, dari sini kita bisa melihat, kalau kita membangun Indonesia, bisa menyelesaikan berbagai permasalahan di desa yang jumlahnya 74.961 desa maka berarti kita menyelesaikan 91% aspek kewilayahan dan 71% aspek kependudukan atau kewargaan,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ketika ditugasi oleh Presiden Jokowi, Gus Halim mencoba merumuskan arah kebijakan pembangunan desa yang pas dan tidak hanya berpikir infrastruktur.

Pengalamannya sebagai Ketua DPRD Kabupaten Jombang dan Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, ketika membahas tentang Desa yang selalu dibahas hanya infrastrukturnya saja.

“Tidak dibahas bagaimana SDM-nya, bagaimana kesehatannya bagaimana air bersihnya, bagaimana perhatian terhadap lingkungan ini hampir tidak pernah dibahas, yang dibahas bagaimana jalan, bagaimana kemudian irigasi. Itu tidak salah, itu sesuatu yang benar, tetapi harus ada kerangka makro yang jelas mau dibawa ke mana sih desa-desa di Indonesia ini,” ungkap Gus Halim.

Oleh sebab itu, Gus Halim bersama jajarannya di Kemendes PDTT mencoba menggali lebih jauh mau dibawa ke mana desa-desa di Indonesia.

“Alhamdulillah, akhirnya terumuskanlah yang kita sebut dengan SDGs Desa, dengan 18 tujuan pembangunan,” paparnya.

Gus Halim menilai, dengan adanya SDGs desa, maka arah pembangunan di desa lebih jelas mau dibawa ke mana, dan tidak hanya pada aspek infrastrukturnya saja.

Untuk itu, Gus Halim meminta UNUSIA untuk segera membentuk SDGs Desa Center, seperti yang sudah dilakukan oleh perguruan tinggi negeri maupun swasta yang lain.

Hal ini supaya kemitraan, kerja sama antara Kemendes PDTT dengan UNUSIA itu menjadi lebih terkomunikasikan, lebih terstruktur dan lebih tertata.

“Dalam waktu dekat, saya minta di UNUSIA segera dibentuk SDGs Desa Center biar enggak kalah sama-sama perguruan tinggi-perguruan tinggi lain,” ujarnya.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Desa UNUSIA Transmigrasi Beasiswa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :