Jum'at, 19/04/2024 01:02 WIB

Rusia akan Beli Peluru Artileri dan Roket Korea Utara

Rusia akan beli peluru artileri dan roket Korea Utara.

AS mengatakan Rusia membeli peluru artileri dari Korea Utara (File: KCNA via Reuters)

JAKARTA, Jurnas - Rusia akan membeli jutaan peluru artileri dan roket dari Korea Utara. Rencana tersebut diungkapkan dalam temuan intelijen Amerika Serikat (AS) yang dirilis ke publik pada Senin (5/9).

The New York Times, yang pertama kali melaporkan pembelian tersebut, mengatakan laporan tersebut memberikan sedikit detail tentang persenjataan yang tepat yang terlibat atau waktu atau ukuran pengiriman.

Selain roket jarak pendek dan artileri, Rusia diperkirakan akan mencoba membeli tambahan peralatan Korea Utara di masa depan, kata surat kabar itu, mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.

Pejabat AS yang tidak bisa disebut identitasnya karena membahas masalah intelijen, menyebut bahwa fakta Rusia beralih ke negara terisolasi seperti Korut menunjukkan bahwa militer Rusia terus mengalami kekurangan pasokan yang parah di Ukraina, sebagian karena pembatasan ekspor dan sanksi-sanksi.

Temuan intelijen itu mencuat setelah pemerintahan Presiden AS, Joe Biden baru-baru ini mengonfirmasi bahwa militer Rusia pada Agustus telah menerima pengiriman drone-drone buatan Iran untuk digunakan dalam pertempuran di Ukraina.

Pekan lalu, Gedung Putih mengatakan bahwa Rusia menghadapi masalah teknis untuk drone-drone buatan Iran itu.

Menurut Pentagon, Rusia telah mengimpor dua jenis drone buatan Iran, yakni Mohajer-6 dan seri Shahed. Drone-drone Iran itu disebut hendak digunakan oleh pasukan Rusia dalam serangan udara-ke-permukaan, perang elektronik dan penargetan medan perang.

Rusia memperdalam hubungan dengan negara-negara termasuk Korea Utara dan Iran sejak invasinya ke Ukraina pada Februari yang mengundang kecaman dan sanksi internasional yang membuatnya semakin sulit untuk menjaga pasokan senjata dan peralatan militernya.

AS sebelumnya mengatakan bahwa Moskow telah membeli drone dari Iran, yang tidak ikut mengecam Rusia, melainkan menyalahkan ekspansi NATO di Eropa Timur sebagai akar penyebab konflik.

Pada bulan Juli, Ukraina memutuskan hubungan dengan Korea Utara setelah diketahui bahwa Pyongyang telah bergabung dengan Rusia dan Suriah untuk mengakui kemerdekaan dua republik yang memproklamirkan diri di Ukraina timur.

Sumber: Al Jazeera

KEYWORD :

Rusia Peluru Artileri Roket Korea Utara Intelijen Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :