Selasa, 23/04/2024 17:38 WIB

China Tuding AS Lakukan Puluhan Ribu Serangan Siber

China tuding AS lakukan puluhan ribu serangan siber.

Ilustrasi hacker (Foto: EPA)

JAKARTA, Jurnas.com - Beijing menuduh Amerika Serikat meluncurkan "puluhan ribu" serangan siber di China dan mencuri data sensitif, termasuk dari universitas riset publik.

Laporan yang dirilis pada Senin oleh Pusat Tanggap Darurat Virus Komputer Nasional (CVERC) menuduh Badan Keamanan Nasional AS (NSA) melakukan puluhan ribu serangan jahat terhadap target jaringan di China dalam beberapa tahun terakhir.

Mereka secara khusus menuduh Kantor Operasi Akses Khusus (TAO) NSA menyusup ke Universitas Politeknik Northwestern di kota Xi`an. Universitas ini didanai oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China, dan berspesialisasi dalam penelitian aeronautika dan ruang angkasa.

CVERC menuduh bahwa TAO menyusup ke jaringan universitas dan "mengendalikan puluhan ribu perangkat jaringan" termasuk server, router, dan sakelar jaringan.

Menggunakan lusinan senjata cyber dan mengeksploitasi kelemahan yang sebelumnya tidak diketahui dalam sistem operasi SunOS, unit tersebut memperoleh akses ke "data teknis inti" termasuk kata sandi dan operasi perangkat jaringan utama, kata laporan itu.

TAO telah mencuri lebih dari 140 GB data bernilai tinggi dalam beberapa tahun terakhir dan menerima bantuan dari kelompok-kelompok di Eropa dan Asia Selatan, kata CVERC dalam laporan tersebut, yang ditulis bersama oleh perusahaan keamanan siber swasta China Qihoo 360.

Kementerian Luar Negeri di Beijing pada Senin mengutuk dugaan peretasan tersebut, dengan mengatakan itu sangat membahayakan keamanan nasional China dan keamanan data pribadi pengguna.

"Kami meminta AS untuk memberikan penjelasan dan mendesak mereka untuk segera menghentikan langkah ilegal ini," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri,  Mao Ning, pada konferensi pers reguler.

NSA tidak segera menanggapi permintaan komentar dari AFP.

Pada bulan Juni, pihak berwenang Xi`an mengatakan mereka telah meluncurkan penyelidikan atas serangan siber yang dilaporkan di Northwestern Polytechnical University yang membawa ciri-ciri kelompok peretas luar negeri dan elemen yang melanggar hukum.

"Serangan itu menyebabkan risiko yang signifikan dan bahaya tersembunyi untuk pekerjaan normal dan kehidupan di sekolah kami," kata seorang pejabat keamanan siber universitas kepada penyiar negara CCTV dalam komentar yang diterbitkan pada hari Senin.

Tahun lalu, Washington menuduh Beijing melakukan serangan besar-besaran terhadap perangkat lunak email Microsoft yang mempengaruhi setidaknya 30.000 organisasi AS - termasuk pemerintah daerah - serta pelanggan di negara lain.

China membantah tuduhan itu dan membalas bahwa Washington adalah juara dunia spionase dunia maya.

Sumber: AFP

KEYWORD :

Beijing Serang Siber Amerika Serikat Pencurian Data Sensitif




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :