Sabtu, 20/04/2024 18:52 WIB

Pengamat BUMN Dukung Rencana Pemangkasan PTPN: Optimalkan Aset dan Tingkatkan Efektivitas Perusahaan

Dari segi bisnis pembentukan subholding akan lebih efisien dan efektif dalam rangka konsolidasi dan penyederhanaan organisasi perusahaan. Akan lebih fokus dengan bisnis masing-masing. Misal sawit mengelola bisnis sawit dari hulu ke hilir, juga produksi gula akan lebih fokus. Juga dapat mengoptimalkan aset yang dimiliki.

Pengamat BUMN, Kiki Rizki Yoctavian. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Langkah Menteri BUMN Erick Thohir melakukan pemangkasan holding Perkebunan Nusantara (PTPN) menuai pujian. Menurut Pengamat BUMN Kiki Rizki Yoctavian, pemangkasan PTPN menjadi empat dari jumlah sebelumnya, yakni 13 merupakan langkah yang tepat.

“Hal ini menjadi menarik karena awalnya memang PTPN memang telah melakukan holding dengan PTPN III menjadi induk holding perusahaan perkebunan nusantara. Akan tetapi holding kali ini lebih menyederhanakan bentuk dan struktur manajemennya,” kata dia dalam keterangan resmi yang dikirimkan ke Jurnas.com, Senin (5/9).

Kiki menjelaskan, rencana konsolidasi perusahaan yang dilakukan PTPN hampir sama dengan holding Pelabuhan Indonesia dengan membuat subholding yang disesuaikan dengan bisnis dan usaha masing-masing.

“Dari segi bisnis pembentukan subholding akan lebih efisien dan efektif dalam rangka konsolidasi dan penyederhanaan organisasi perusahaan. Akan lebih fokus dengan bisnis masing-masing. Misal sawit mengelola bisnis sawit dari hulu ke hilir, juga produksi gula akan lebih fokus. Juga dapat mengoptimalkan aset yang dimiliki,” sambungnya merinci.

Selain itu, lanjut Kiki, konsolidasi dan perampingan organisasi tentunya akan lebih mengefektifkan dan mengefisienkan perusahaan. “PTPN III mungkin sebagai strategic architect dan concession owner dan masing - masing PTPN dirampingkan menjadi regional coordinator sekaligus sub holding yang membawahi  business operatornya seperti sawit, karet dan gula. Mungkin juga akan menyentuh bisnis lain seperti service, logistic dan supporting,” tegasnya.

“Bisa saja tidak ada lagi PTPN III dan diganti menjadi Perkebunan Nusantara saja dan subholding masing-masing disesuaikan dengan nama bisnisnya. Tentunya juga kita sama-sama berharap karyawan tetap dipekerjakan tanpa ada pemberhentian sebagai imbas perampingan organisasi dan bisnis perusahaan,” imbuh Kiki.

Presidium Nasional PENA 98 ini melanjutkan, ketidakfokusan yang terjadi pada perusahaan perkebunan saat ini lantaran tiap anak usaha hampir rata-rata semua memiliki usaha sawit, karet dan tebu.

“Kalaupun digabungkan dalam subholding tentunya akan lebih fokus mengurusi usaha dan bisnis masing-masing,” demikian kata Kiki.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan rencana pemangkasan holdong Perkebunan Nusantara (PTPN) dari saat ini sebanyak 13 menjadi empat.

"PTPN ke depan jadi ada empat subholding. Ada yang namanya Sugar Co, Palm Co, dan ada holding lain-lain," kata Erick di tengah kunjungan kerja ke Belanda, Sabtu (3/9).

Penyederhanaan ini, kata Erick penting untuk menyehatkan BUMN. Ia mencontohkan langkah perampingan direksi PTPN yang masing-masing memiliki lima direksi.

Efisiensi dilakukan dengan konsolidasi melalui holding PTPN III, masing-masing anak usaha hanya memiliki satu COO.

"PTPN target kerugian 2021 kan Rp 1,6 triliun, tapi bukunya 2021 untung Rp 4,6 triliun, ini buktinya kalau mau lebih efisien dan efektif," ujar dia.

 

 

 

 

KEYWORD :

Menteri BUMN Erick Thohir perkebunan nusantara PTPN Kiki Rizki Yoctavian PENA 98




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :