Sabtu, 20/04/2024 12:33 WIB

Ketua MPR Minta Kemdikbudristek Tambah Kuota Beasiswa ke UT

Ketua MPR Minta Kemdikbudristek Tambah Kuota Beasiswa ke UT

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (tengah) didampingi Rektor UT Ojat Darojat (kiri) dan Dewan Pengawas UT Prof. Ainun Naim (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) menambah jumlah beasiswa pendidikan ke Universitas Terbuka (UT).

Pembelajaran jarak jauh berbasis daring yang diterapkan Universitas Terbuka, menurut Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet, dapat meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat ekonomi rendah.

"Mereka yang tidak mampu secara ekonomi bisa berkuliah di Universitas Terbuka dengan keringanan biaya. Diharapkan Kemdikbudristek memperbesar beasiswa bagi siswa tidak mampu untuk melanjutkan perguruan tinggi di UT," kata Bamsoet di sela-sela perayaan Puncak Dies Natalis UT ke-38, di Kampus UT Pusat, Pondok Cabe, Banten pada Minggu (4/9).

Bamsoet menyebut, apabila beasiswa yang dialokasikan untuk perguruan tinggi negeri lainnya dialihkan ke Universitas Terbuka, maka nominal yang dikeluarkan bisa dimanfaatkan untuk lebih dari satu mahasiswa.

"Perguruan tinggi biasa kasihan juga mahasiswa karena harus meninggalkan keluarganya. Maka, saya harap alokasi beasiswa UT diperbesar, meningkat dua kali lipat. Target kami sebanyak-banyak, agar tidak ada lagi anak-anak muda kita berteriak tidak mampu lanjut ke perguruan tinggi," imbuh Ketua Ikatan Alumni Universitas Terbuka itu.

Rektor Universitas Terbuka, Ojat Darojat memaparkan saat ini pihaknya melayani 300-an ribu mahasiswa aktif yang tersebar di 515 kabupaten/kota. Jika ditambah dengan mahasiswa baru yang masuk pada tahun ajaran 2022/2023, maka jumlahnya bertambah hingga sekitar 500-an ribu mahasiwa.

Ke depannya, Ojat menargetkan Universitas Terbuka dapat melayani hingga 1 juta mahasiswa, baik yang berasal dari Indonesia maupun luar negeri.

"Tapi dalam mencapai angka itu, kita tidak boleh mengorbankan kualitas. Mudah-mudahan UT menjadi pilihan dan makin dicintai oleh masyarakat," ujar Ojat.

Di usia ke-38, Ojat menegaskan bahwa pihaknya juga berkomitmen untuk merespons kebutuhan di masyarakat. Sebagai contoh, sebelumnya UT menjadi tujuan bagi guru yang ingin menempuh jenjang sarjana (S-1), setelah UU Guru dan Dosen mewajibkan guru setidaknya lulus sarjana.

Universitas Terbuka, sambung Ojat, juga meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat ekonomi rendah, dan mereka yang berada di daerah terpencil.

"Masyarakat kita tidak bisa ke perguruan tinggi rata-rata memiliki tiga alasan, yaitu ekonomi, akses ke perguruan tinggi, serta akademis yakni tidak lolos dalam seleksi perguruan tinggi," terang Ojat.

"UT jawaban atas masalah itu. Karena, UT tidak mengenakan seleksi. Hanya ada seleksi administrasi, yakni memiliki ijazah SMA," tutup Ojat.

KEYWORD :

Ketua MPR Bambang Soesatyo Universitas Terbuka Beasiswa Kemdikbudristek




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :