Kamis, 25/04/2024 09:25 WIB

BBM Bersubsidi Naik, DPR: Pemerintah Tak Peka, Rakyat Kurang Mampu Semakin Menderita

Subsidi tidak tepat sasaran berlanjut. Perkiraan saya harga-harga, khususnya pangan akan bergerak naik beserta multiflyer effect-nya.

Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto kecewa dengan keputusan pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar.

Politikus PKS ini menegaskan, kenaikan BBM bersubsidi ini jelas membuktikan bahwa pemerintah tidak peka dengan kondisi masyarakat saat ini.

“Kami kecewa dengan keputusan tersebut. Pemerintah tidak mendengar masukan dari masyarakat, dan tetap bergeming dengan sikapnya,” kata Mulyanto dalam keterangan tertulis yang dikirimkan ke Jurnas.com, Sabtu (3/9).

Kenaikan BBM bersubsidi ini, lanjut dia, akan membuat masyarakat kurang mampu semakin menderita. Sementara pengguna mobil mewah akan terus menikmati BBM bersubsidi.

“Subsidi tidak tepat sasaran berlanjut. Perkiraan saya harga-harga, khususnya pangan akan bergerak naik beserta multiflyer effect-nya,” tegasnya.

Mulyanto juga menyoroti bantuan sosial yang merupakan peralihan dari subsidi BBM. “Bantuan yang diberikan tersebut untuk the bottom of pyramide (orang miskin terbawah).  Sementara dengan bergesernya garis kemiskinan, karena kenaikan harga bbm bersubsidi, maka akan muncul orang miskin baru yang sebelumnya ada di garis kemiskinan,” tegasnya.

“Belum lagi terkait akurasi data DTKS yang dipertanyakan BPK bahkan KPK.  Termasuk kasus bocornya dana BLT karena fraud,” demikian kata Legislator Dapil Banten II ini.

Harga BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar resmi naik. Demikian disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan hari ini, Sabtu (3/9).

"Pertalite dari Rp 7.650 jadi Rp 10.000. Solar subsidi dari Rp 5.150 jadi Rp 6.800. Pertamax nonsubsidi dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500," kata Arifin Tasrif.

Dengan demikian, Pertalite naik 30,7 persen, solar naik 32 persen dan Pertamax nonsubsidi naik 16 persen. Harga baru ini berlaku 1 jam sejak diumumkan, atau mulai Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB.

 

KEYWORD :

Warta DPR PKS Mulyanto BBM bersubsidi Pertalite Pertamax kemiskinan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :