Sabtu, 20/04/2024 14:47 WIB

BBM Subsidi dan Pertamax Resmi Naik, DPR: Pemulihan Ekonomi Bakal Tak Sesuai Target

Kenaikan harga BBM bersubsidi ini juga dirasanya bakal mempengaruhi daya belanja masyarakat, termasuk kelas menengah.

Anggota Komisi VII DPR RI, Sartono Hutomo saat melakukan pertemuan dengan jajaran pemerintah daerah, akademisi, tokoh masyarakat, di Kantor Gubernur Sumatera Barat (Foto: Humas DPR)

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi VII DPR RI Sartono Hutomo menyoroti langkah pemerintah menaikkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar. Kenaikan BBM tersebut dirasa bakal berpengaruh signifikan terhadap daya beli masyarakat.

“Inflasi akan mengalami kenaikan dan juga harga bahan pangan akan kembali naik,” kata dia dalam keterangan resmi, Sabtu (3/9).

Politikus Demokrat ini heran, beberapa waktu lalu pemerintah sempat menurunkan harga BBM seperti Pertamax turbo dengan alasan turunnya harga minyak dunia ke level USD 80.

“Apabila trendnya turun kembali bagaimana?” tanyanya heran.

Terlepas dari itu, kenaikan harga BBM bersubsidi ini juga dirasanya bakal mempengaruhi daya belanja masyarakat, termasuk kelas menengah.

“Penahanan belanja masyarakat akan berimbas pada permintaan industri manufaktur yang berpotensi terpukul, serapan tenaga kerja terganggu hingga akhirnya target-target pemulihan ekonomi pemerintah tidak sesuai target,” terang Legislator Dapil Jawa Timur VII ini.

Demokrat, lanjut dia, selama ini bersama rakyat terus menyuarakan penolakan terhadap kenaikan BBM bersubsidi ini. Jika suara aspirasi rakyat tidak didengarkan oleh pemerintah, maka bagaimana rakyat dapat sejahtera.

“Kami akan terus mendorong pemerintah untuk meningkatkan kemampuan dalam penyaluran subsidi bbm agar semakin tepat sasaran dan meminimalkan kebocoran yang ada,” demikian kata Sartono Hutomo.

Harga BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar resmi naik. Demikian disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan hari ini, Sabtu (3/9).

"Pertalite dari Rp 7.650 jadi Rp 10.000. Solar subsidi dari Rp 5.150 jadi Rp 6.800. Pertamax nonsubsidi dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500," kata Arifin Tasrif.

Dengan demikian, Pertalite naik 30,7 persen, solar naik 32 persen dan Pertamax nonsubsidi naik 16 persen. Harga baru ini berlaku 1 jam sejak diumumkan, atau mulai Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB.

 

 

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi VII Demokrat BBM bersubsidi Pertalite Pertamax Sartono Hutomo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :