Kamis, 18/04/2024 14:52 WIB

HMI-KOHATI Kecam Tindakan Represif Kepolisian Hadapi Demo BBM

Ketua Umum KOHATI Cabang NTB juga mengalami luka-luka

Para aktivis Korps HMI Wati (KOHATI)

JAKARTA, Jurnas.com - Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang dan Ketua Umum Korps HMI Wati (KOHATI) cabang Dompu, Nusa Tenggara Barat, mengalami kekerasan dari aparat kepolisian saat melakukan aksi demonstrasi atau aksi damai terkait wacana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Kejadiannya itu teman-teman HMI dan KOHATI sedang melakukan demonstrasi terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak, tepatnya yaitu di Polres Dompu, saat itu memang terjadi aksi keributan dan salah satunya adalah menimpa kader HMI-WATI," kata Ketua Umum HMI-WATI, Umiroh Fauziah saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (2/9/2022).

"Jadi ada Ketua Umum HMI cabang dan ada Ketua Umum KOHATI Cabang juga yang mengalami luka," sambungnya.

Fauziah menjelaskan, kejadian tersebut sangat singkat. Ada salah satu kader PB HMI Dompu sedang berupaya menyelematkan bendera PB HMI yang diinjak. Karena, aparat begitu represif maka kader tersebut alami kekerasan. Sehingga, kader tersebut mengalami luka dibagian kepala.

"Lukanya itu sampai memang berdarah dibagian kepala sebelah kanan," katanya.

Jadi, total kader HMI dan Kohati yang mendapatkan kekerasan dari aparat kepolisian saat menggelar aksi damai berjumlah dua orang. Dan sampai saai ini masih mendapatkan perawatan.

"Yang terkonfirmasi Ketua Umum HMI dengan Ketua Umum KOHATI," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris HMI-WATI, Imayati Kalean mengungkapkan, tidaknya hanya kader di Dompu, tetapi kader di Cabang Marauke juga alami tindakan represif dari aparat kepolisian.

"Selain dari pada di Dompu, ketika kami melakukan undangan konsolidasi nasional ini ternyata masuk aduan lain cabang KOHATI HMI cabang Marauke. Mereka juga mengalami tindakan yang sama dari kepolisian," ungkapnya.

Kader perempuan juga mengalami tindakan represif dari aparat kepolisian, seperti di pukul. Hal itu diketahui, kata dia, setelah pihak HMI-WATI Pusat melakukan konfirmasi.

"Juga ada ada korban, kader perempuan juga yang mengalami luka pemukulan dari aparat kepolisian," katanya.

Dia berharap, dengan menyampaikan pernyataan sikap ini kader-kader HMI- WATI di seluruh Indonesia yang mengalami tindakan kekerasan bisa buka suara dan memberikan informasi kepada HMI Pusat.

"Bisa jadi ketika ini, ketika kita melakukan konferensi pers bisa jadi akan ada aduan-aduan lain," pungkasnya.

KEYWORD :

Himpunan Mahasiswa Islam HMI KOHATI Kepolisian Demonstrasi BBM




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :