Kamis, 25/04/2024 07:40 WIB

Anggota DPR: Kenaikan BBM Bersubsidi Sengsarakan Rakyat!

Harusnya meringankan beban rakyat, caranya mengendalikan harga BBM untuk rakyat. Dengan kata lain, memberikan tambahan subsidi BBM untuk rakyat miskin sebesar Rp11,2 triliun.

Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Achmad Hafisz Tohir. (Foto: Jaka/Man)

Jakarta, Jurnas.com - Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang sudah digulirkan presiden sangat berpotensi menyengsarakan rakyat. Bahkan, kenaikan ini juga bisa memukul para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Anggota Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir katakan, sangat disayangkan bila memang benar pemerintah jadi menaikkan BBM bersubsidi September tahun ini. Padahal, rakyat kecil sedang merangkak memulihkan ekonominya yang selama dua tahun sebelumnya stagnan karena wabah virus corona. 

“Harusnya meringankan beban rakyat, caranya mengendalikan harga BBM untuk rakyat. Dengan kata lain, memberikan tambahan subsidi BBM untuk rakyat miskin sebesar Rp11,2 trilun,” terang Hafisz kepada wartawan, Kamis (1/9).

Pemerintah, masih kata dia, harus berani melakukan terobosan untuk menekan inflasi. Setidaknya harga pangan bisa terkontrol dan tidak melambung tinggi.

Diserukan Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR ini, pemerintah mestinya fokus pada pembenahan sektor pangan. Ini dipandang lebih konkret ketimbang menaikkan harga BBM.

“Fokus kepada ketahanan pangan karena dunia akan mengarah ke sana pasti. Jangan belok-belok bicara pensiunan menjadi beban negara, itu menyakitkan orang tua kita semua,” keluh Hafisz.

Ditambahkan Politikus Fraksi PAN itu, agar pertumbuhan ekonomi nasional tak terganggu, pemerintah perlu menyusun langkah-langkah strategis. Salah satunya dengan mengurangi impor dan memperkuat ekspor.

“Langkah sederhana ini bisa mengurangi tekanan inflasi agar nilai rupiah tidak ambruk,” demikian kata Hafisz.

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi XI Achmad Hafisz Thohir PAN BBM bersubsidi ketahanan pangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :