Jum'at, 19/04/2024 06:39 WIB

BKKBN Gaet GenRe Jadi Mesin Kampanye Kesehatan Reproduksi

BKKBN Gaet GenRe jadi mesin kampanye kesehatan reproduksi.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo pda acara Puncak Apresiasi Duta Genre dan Jambore Ajang Kreatifitas Remaja tingkat nasional 2022 di Yogyakarta, Minggu (21/8).

JAKARTA, Jurnas.com - Kepala Badan Kependudukan dan Kelaurga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menggaet Generasi Berencana (GenRe) jadi mesin kampanye untuk kesehatan reproduksi di kalangan remaja.

"GenRe ini mesin kampanye. Kalau orang partai mesin partai. Kalau ini GenRe untuk memenangkan kampanye kesehatan reproduksi," ujar Hasto di sela acara Puncak Apresiasi Duta Genre dan Jambore Ajang Kreatifitas Remaja tingkat nasional 2022 di Yogyakarta, Minggu (21/8).

Hasto mengatakan, saat ini perkawinan usia dini masih marak terjadi di masyarakat. Hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan hingga minimnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi.

"Usia kawinnya muda, nafsu seksnya maju tapi otaknya nggak begitu maju. Itu berbahaya karena pengetahuan belum maju, seksnya maju. Itu masalahnya," kata Hasto.

Karena itu, mantan bupati Kulon Progo itu mendorong para remaja untuk mengetahui dengan baik seputar kesehatan reproduksi agar terbebas dari perkawinan usia dini dan seks bebas.

Karena menurut Hasto, perkawinan yang dilakukan di bawah batas usia ditetapkan oleh pemerintah, yakni 21 untuk perempuan, akan rawan terkena kanker serviks atau kanker mulut rahim.

"Kanker mulut rahim di Indonesia itu juara dua. Juara satu kanker payudara. Kalau di negara lain tidak ada juaranya. Kanker mulut rahim tidak dapat ia (negara lain) karena umumnya mereka tahu," kata Hasto.

Di samping itu, lanjut Hasto, perkawinan usia dini membuat angka kematian ibu/bayi tinggi dan penyumbang stunting. "Sekarang ini stunting kita masih 24 persen. Bapak Presiden menugaskan supaya tahun ini turun 3 persen," kata Hasto.

Karena itu, Hasto juga meminta para GenRe agar terlibat dalam menekan perkawinan usia dini. "Jangan terlalu muda, tapi juga jangan terlalu tua. Kalau lebih dari 35 tahun ya nggak bagus juga. Kalau jomblo jangan lama-lama," kata Hasto.

"Jangan terlalu sering, maksudnya bukan terlalu sering kawin, tapi terlaku sering hamil melahirkan. Kemudian jangan terlalu banyak, cukup dua anak sehat dan tidak stunting," pungkasnya.

KEYWORD :

Hasto Wardoyo Pernikahan Dini Kanker Mulut Rahim Kesehatan Reproduksi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :