Sabtu, 20/04/2024 15:42 WIB

Kementan Buka Pelatihan Literasi Keuangan di BBPP Batangkaluku

Kementan buka pelatihan literasi keuangan di BBPP Batangkaluku.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limp memberikan keterangan pers setelah membuka pelatihan literasi keuangan bagi perwakilan rumah tangga petani di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku di Gowa, Sabtu (20/8).

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo membuka pelatihan literasi keuangan bagi perwakilan rumah tangga petani di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku di Gowa, Sabtu (20/8).

"Saat ini kecukupan pangan menjadi super prioritas mengingat terjadinya krisis pangan global dan di Indonesia sudah kita rasakan adanya gejolak harga bahan pangan. Agar peluang ini dapat mendorong kesejahteraan petani, maka petani harus mampu mengelola dan merencanakan keuangan rumah tangga dan usaha tani saat ini maupun di masa mendatang," kata Mentan Syahrul dalam sambutannya.

SYL, sapaan mentan Syahrul, mengatakan, pelatihan literasi keuangan sangat penting untuk petani dalam rangka membangun konsepsi perencanaan yang terstruk terukur, terprogram, dan visible.

"Selain itu, pelatihan ini pun penting untuk membangun mindset baru, cara budidaya, prilaku petani yang lebih adaptif terhadap berbagai tantangan. Dengan begitu, usaha peningkatan produksi tidak terhambat dan kesejahteraan petani pun terjamin," pinta SYL.

Ia menambahkan, pelatihan ini juga sangat penting terutama dapat memahami lebih luas sekaligus mengakses lebih besar Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang digulirkan pemerintah, karena hingga saat ini sektor pertanian terakses dengan KUR dengan hasil yang baik.

"Oleh karena itu, ini menjadi titik sentral dan memperkuat KUR pada semua jenis komoditi pertanian. Bapak Presiden Jokowi telah menginstruksikan semua Bank untuk menggulirkan KUR lebih agresif. Kredit KUR yang macet di tahun 2022 ini hanya 0,06 persen dan tahun sebelumnya 0,03 persen. Ini menunjukan petani cukup displin dan tulus mengelola dana KUR," tutur SYL.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan pelatihan literasi keuangan bagi rumah tangga petani bertujuan untuk memberikan pemahaman dalam penerapan pengelolaan keuangan rumah tangga dan usaha tani.

Selanjutnya untuk meningkatkan rasa percaya diri rumah tangga petani sasaran dalam mengakses dan menggunakan fasilitas layanan keuangan KUR dan produk keuangan lainnya.

"Pelatihan ini didukung oleh IFAD untuk mensukses program Rural Empowerment And Agricultural Development Scaling Up Initiative (Readsi). Tujuanya untuk mengelola kewirausahaan dan memberdayakan rumah tangga pedesaan dengan keterampilan dan percaya diri. Sehingga terjadi peningkatan pendapatan dan mata pencaharian rumah tangga petani secara berkelanjutan," terang Dedi.

Perlu diketahui, pelatihan ini dilakukan secara off-line dan virtual dengan jumlah peserta sebanyak 9.492 orang dari 2.373 kelompok yang tersebar di 342 desa, 120 kecamatan, 18 kabupaten dan 6 provinsi lokasi Program Readsi.

KEYWORD :

BBPP Batangkaluku Readsi BPPSDMP Dedi Nursyamsi Kredit Usaha Rakyat Syahrul Yasin Limpo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :