Sabtu, 20/04/2024 18:59 WIB

Myanmar akan Impor Minyak Rusia

Myanmar akan impor minyak Rusia.

Juru bicara administrasi militer Myanmar Zaw Min Tun telah mengumumkan rencana untuk mengimpor bensin dan bahan bakar minyak Rusia untuk meredakan kekhawatiran pasokan dan kenaikan harga (Foto: Reuters)

JAKARTA, Jurnas.com - Myanmar yang dikuasai militer berencana mengimpor bensin dan bahan bakar minyak Rusia untuk meredakan kekhawatiran pasokan dan kenaikan harga, negara berkembang terbaru yang melakukannya di tengah krisis energi global.

Negara Asia Tenggara itu telah mempertahankan hubungan persahabatan dengan Rusia, bahkan ketika keduanya tetap berada di bawah serangkaian sanksi dari negara-negara Barat.

Myanmar dikenai sanksi karena kudeta militer yang menggulingkan pemerintah terpilih tahun lalu, sedangkan Rusia atas invasinya ke Ukraina, yang disebutnya sebagai operasi militer khusus.

Rusia sedang mencari pelanggan baru untuk energinya di kawasan itu karena tujuan ekspor terbesarnya, Eropa, akan memberlakukan embargo terhadap minyak Rusia secara bertahap akhir tahun ini.

"Kami telah menerima izin untuk mengimpor bensin dari Rusia," kata juru bicara militer Zaw Min Tun dalam konferensi pers pada Rabu (17/8), menambahkan bahwa itu disukai karena kualitas dan biaya rendah.

Dikutip dari Reuters, menurut laporan media, pengiriman bahan bakar minyak akan mulai tiba dari September.

Zaw Min Tun mengatakan panglima militer Jenderal Senior Min Aung Hlaing membahas minyak dan gas selama perjalanan ke Rusia bulan lalu. Myanmar sekarang mengimpor bahan bakarnya melalui Singapura.

"Myanmar akan mempertimbangkan eksplorasi minyak bersama di Myanmar dengan Rusia dan China," katanya.

Militer telah membentuk komite pembelian minyak Rusia yang dipimpin oleh sekutu dekat Min Aung Hlaing untuk mengawasi pembelian, impor dan pengangkutan bahan bakar dengan harga yang wajar berdasarkan kebutuhan Myanmar, menurut pernyataan yang diterbitkan di sebuah surat kabar pemerintah pada Rabu.

Selain gejolak politik dan kerusuhan sipil, Myanmar telah terpukul keras oleh harga bahan bakar yang tinggi dan pemadaman listrik, mendorong kepemimpinan militernya untuk beralih ke impor bahan bakar minyak yang dapat digunakan di pembangkit listrik.

Harga bensin telah melonjak sekitar 350 persen sejak kudeta pada Februari tahun lalu menjadi 2.300-2.700 kyat (sekitar $1) per liter (0,26 galon). Dalam seminggu terakhir, pompa bensin telah ditutup di berbagai bagian negara itu karena kekurangan, menurut laporan media.

Rusia juga merupakan pemasok utama senjata bagi militer Myanmar.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Myanmar Impor Minyak Rusia Sanksi Berat Ukraina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :