Jum'at, 19/04/2024 12:18 WIB

Wisuda 23 Lansia, BKKBN Sebut Lansia Kunci Sukses Indonesia Emas 2045

Wisuda 23 Lansia, BKKBN Sebut Lansia Kunci Sukses Indonesia Emas 2045

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo. (Foto: Humas BKKBN)

JAKARTA, Jurnas.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menghadiri secara virtual kegiatan wisuda sekolah lanjut usia (lansia) Universitas Respati Indonesia (URINDO). 

Diwisuda di Kantor Pusat BKKBN, Jakarta Timur, Kamis (18/8), sebanyak 23 lansia dengan usia 60-70 tahun itu dinyatakan lulus setelah megikuti pendidikan nonformal selama 6 bulan.

"Jangan terlena pada perhatian yang hanya pada generasi muda dan kemudian kita terlena dengan generasi lansia. Kenapa? Karena di tahun 2035 kita akan mulai mengalami kebanjiran usia lansia," kata Hasto.

Hasto yakin melalui sekolah-sekolah lansia, lansia akan menjadi mendiri dan produktif, sehingga menjadi supporting system yang besar bagi generasi di bawahnya yang baru masuk dalam usia produktif.

"Ketika kita bisa membuat program sekolah lansia, kemudian kita bisa memberdayakan lansia, maka akan menjadi penentu suksesnya Indoneisa emas tahun 2045," tambahnya.

"Kehadiran lansia yang prosuduktif, yang kemudian menjadi support bagi generasi usia produktif ini betul-betul mengambil peran penting dalam suksesnya Indonesia emas, yang kemudian bisa menjadi empat besar ekonomi dunia," tutur Hasto.

Menurut Hasto, meskipun generasi produktif banyak dan sehat, jika generasi tuanya terus bertambah banyak dan sakit-sakitakan juga akan memberikan beban bagi keluarga.

"Karena itu, saya berharap di masa yang akan datang ada URINDO yang ada di berapa wilayah bisa segera mengikuti membuat program sekolah-sekolah lansia," kata mantan bupati Kulon Progo itu.

Di tempat yang sama, Rektor URINDO, Tri Budi W. Rahardjo menjelaskan, sekolah lasia ini merupakan pendidikan nonformal yang diselenggaran universitas maupun lembaga lain untuk memberdayakan lansia, sehingga menjadi mandiri dan produktif.

"Materi yang disampaikan kepada mereka pada dasarnya tujuh dimensi lansia tangguh, yakni aspek spritual, intelektual, emosional, fisik, sosial, vokasional, dan lingkungan. Jadi, materi dikemas sedemikian rupa, sehingga mengarah tujuh dimensi lansia tangguh dari apsek kesehatan, sosial, ekonomi budaya, dan serta teknologi," ujarnya.

Dijelaskan Tri Budi W. Rahardjo, 23 perserta yang mengikuti wisuda kali ini telah mengikuti proses pendidikan nonformal selama 6 bulan. "Setiap sekolah beda-beda, tapi kalau kami enam bulan. Dan mereka tidak setiap hari datang. Mereka cukup seminggu sekali," ujarnya.

Secara detail materi pendidikan yang disampaikan terkait dengan proses penuaan, penyakit dan bagaimana mencegahnya, mengelola ekonomi, wirasusaha, teknologi dan informasi, dan mengikut kegiatan yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat.

Sebagai informasi, saat ini jumlah sekolah lansia di seluruh Indonesia ada 44 sekolah dengan ricinan DIY ada 11 sekolah, Jawa Barat 19 sekolah, DKI 1 sekolah, Jawa Timur 10 sekolah, Sumatera Utara 1 sekolah, Kalimantan Selatan 1 sekolah, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) 1 sekolah.

KEYWORD :

Wisuda 23 Lansia Hasto Wardoyo Indonesia Emas 2045 URINDO Tri Budi W. Rahardjo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :