Sabtu, 20/04/2024 14:06 WIB

Meutya Hafid Beberkan Alasan Perusahaan Start Up Berkembang Pesat di Indonesia

Meningkatnya pengguna internet ditambah pasar yang luas mendorong perkembangan startup. 

Meutya Hafid, Ketua Komisi I DPR

Jakarta, Jurnas.com - Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menyampaikan sejumlah kondisi yang membuat perusahaan rintisan atau start-up di Indonesia berkembang pesat menjadi unicorn.

Menurut Meutya Hafid, faktor pertama yang membuat startup berkembang adalah dukung pasar yang luas, ditambah pengguna internet yang terus meningkat signifikan.

"Ini juga yang menjadikan Indonesia sebagai ekosistem ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara," jelas Meutya dalam keynote speakernya pada acara webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk Perkembangan Ekosistem Startup di Indonesia, yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu (10/8/2022).

Selain Meutya Hafid, webinar via zoom yang  diselenggarakan DPR bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) diikuti 250 mahasiswa dari wilayah Sumatera Utara dan sebagian wilayah Jabodetabek menghadirkan Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel A Pangerapan dan COO Risola.id, Sharima Aini sebagai narasumber.

Menurut Meutya Hafid, adanya dukungan populasi pasar yang besar dan jumlah pengguna internet yang terus meningkat, menjadikan empat pelaku bisnis start-up di Indonesia menjadi unicorn, yakni GoJek, Tokopedia, Traveloka, dan BukaLapak.

"Dari data Cento Ventures, Indonesia bersaing dengan Singapura sebagai penerima investasi startup terbesar sepanjang 2021 dengan nilai investasi mencapai Rp 85,8 triliun," kata Meutya Hafid.

Politisi perempuan Partai Golkar itu mengungkapkan tren positif perkembangan ekonomi digital ini sejalan dengan perkembangan investasi.

Bahkan dari sejumlah hasil studi seperti Google, Temasek dan Bain and Company pada tahun 2021, menunjukkan bahwa nilai investasi ekonomi digital Indonesia sepanjang Q1-2021 mencapai USD 4,7 milyar dan telah melampaui nilai tertinggi selama empat tahun terakhir.

"Dengan capaian ini menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi populer di Asia Tenggara," lanjutnya.

Di tempat yang sama, Dirjen Aptika Kemenkominfo, Semuel A Pangerapan mengatakan kehadiran pandemi Covid-19 di tengah pesatnya perkembangan teknologi telah mengubah cara masyarakat dalam beraktivitas dan bekerja.

"Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan di masyarakat inilah yang mempertegas bahwa kita sedang menghadapi era disrupsi teknologi," ujarnya.

Untuk menghadapi hal tersebut, lanjut Semuel, dibutuhkan kerja sama masyarakat dalam mewujudkan agenda transformasi digital di Indonesia.

Salah satu pilar penting terwujudnya agenda transformasi digital adalah menciptakan masyarakat digital dimana kemampuan literasi digital menjadi salah satu peranan penting di dalamnya.

Sementara itu, COO Risola.id, Sharima Aini mengatakan Risola.id adalah salah satu platform atau aplikasi terpadu yang memiliki fitur-fitur yang diperlukan oleh seorang muslim untuk memudahkan aktivitas ibadahnya.

Aplikasi ini kata Sharima Aini memiliki fitur antara lain pengingat waktu sholat, Al Quran digital, hadits digital, informasi kajian, penunjuk arah kiblat, kalender hijriyah dan kalender puasa serta kumpulan doa-doa.

"Masih akan terus berkembang lagi sesuai kebutuhan dari user," ujarnya.

KEYWORD :

Meutya Hafid Perusahaan Startup Kominfo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :