Selasa, 23/04/2024 23:41 WIB

Bamsoet Ingatkan Masyarakat Berhati-hati Memilih Jasa Asuransi Guna Hindari Penipuan Asuransi

Pada hakikatnya kehadiran industri asuransi adalah sebagai wahana berbagai risiko (risk sharing).

Ketua MPR, Bambang Soesatyo menerima beberapa korban asuransi, di Jakarta, Selasa (9/5/22). (Foto: Humas MPR)

Jakarta, Jurnas.com - Ketua MPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengingatkan masyarakat agar lebih hati-hati dalam memilih penyedia jasa asuransi. Sehingga bisa terhindar dari berbagai kesulitan klaim, maupun terhindar dari berbagai modus lainnya yang menjurus kepada missinformasi atau bahkan menjurus kepada penipuan. Bamsoet juga mendorong pelaku industri asuransi untuk membangun kemitraan yang sehat dengan para nasabahnya.

"Karena itu dalam menawarkan produk asuransi, baik dalam hal kesehatan, jiwa, pendidikan, dan lain sebagainya, agen asuransi tidak boleh memberikan janji-janji manis. Pelaku usaha industri asuransi harus mendidik agennya agar mampu memberikan penjelasan yang terang benderang kepada calon nasabah terkait isi polis, cara kerja, dan risiko yang ditanggungnya. Sehingga bisa menghindari terjadinya kesalahpahaman dan sengketa di kemudian hari," ujar Bamsoet usai menerima beberapa korban asuransi, di Jakarta, Selasa (9/5/22).

Bamsoet menjelaskan, jika sampai terjadi sengketa, justru industri asuransi yang terkena dampaknya. Karena dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap asuransi. Jika tidak bisa diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan, maka sengketa harus diselesaikan melalui jalur hukum yang berlaku.

"Apapun keputusan hukum yang telah dikeluarkan pengadilan, wajib dihormati dan dijalankan oleh nasabah maupun pelaku usaha asuransi. Pengingkaran terhadap keputusan hukum sama saja dengan mengingkari keberadaan negara," jelas Bamsoet.

Bamsoet menekankan, pada hakikatnya kehadiran industri asuransi adalah sebagai wahana berbagi risiko (risk sharing). Sehingga masyarakat dapat mengalihkan beban resiko yang ditanggungnya kepada lembaga asuransi melalui premi yang rutin dibayarkan secara berkala.

"Pandemi Covid-19 membuat masyarakat semakin menyadari pentingnya memiliki asuransi kesehatan. Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia mencatat jumlah kepemilikan polis asuransi meningkat 17,4 persen dan pertumbuhan jumlah tertanggung mencapai 18,1 persen menjadi 75,45 juta orang. Tingginya minat masyarakat ini tidak boleh disalahgunakan oleh pelaku industri asuransi," pungkas Bamsoet.

KEYWORD :

Kinerja MPR Bambang Soesatyo Asuransi Risiko Nasabah Klaim




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :