PM Australia Anthony Albanese (Foto: RICK RYCROFT/ AP)
Sydney, Jurnas.com - Pemerintah Australia optimistis upaya mengurangi emisi gas rumah kaca akan lolos menjadi undang-undang, setelah Perdana Menteri Athony Albanese merundingkan amandemen dengan para senator dari luar jajaran pemerintahan baru.
RUU yang merupakan janji pemilu Partai Buruh untuk mengurangi emisi gas rumah kaca Australia sebesar 43 persen di bawah tingkat 2005 pada tahun 2030, ialah bagian pertama dari undang-undang yang diperkenalkan ke parlemen ketika duduk minggu lalu untuk pertama kalinya sejak pemilihan 21 Mei.
PM Albanese mengatakan telah merundingkan dukungan yang cukup, agar RUU tersebut dapat disahkan Senat tanpa mengubah komitmen 43 persen.
"Saya sangat yakin bahwa itu akan disahkan melalui Dewan Perwakilan Rakyat dan melalui Senat," kata Albanese kepada wartawan dikutip dari Aljazeera pada Rabu (3/8).
12 senator dari Partai Hijau, yang menginginkan pengurangan emisi 75 persen pada akhir dekade ini, setuju untuk mendukung RUU yang diamandemen, menurut keterangan pemimpin Partai Hijau Adam Bandt.
"Partai Hijau telah memperbaiki undang-undang iklim yang lemah dan kami akan meloloskannya," tegas Bandt kepada National Press Club.
"Tetapi perjuangan untuk menghentikan tambang batu bara dan gas baru Partai Buruh terus berlanjut dan, di parlemen ini, satu-satunya hambatan untuk aksi iklim yang lebih kuat adalah Partai Buruh," tambah Bandt.
Dengan dukungan Partai Hijau, RUU tersebut hanya membutuhkan dukungan dari salah satu dari enam senator yang tersisa untuk mencapai suara mayoritas dari total 76 kursi.
Albanese tidak mengatakan senator atau senator mana yang telah menjanjikan dukungan atau apa yang telah diakui pemerintahnya. Namun dia mengatakan para senator di luar pemerintahan tidak mendapatkan "banyak hal yang mereka inginkan".
"Kami membuat posisi kami sangat jelas. Akan ada beberapa amandemen masuk akal yang disahkan di DPR, yang konsisten dengan posisi kami," kata Albanese.
KEYWORD :Pengurangan Emisi Australia Anthony Albanese
