Kamis, 25/04/2024 19:06 WIB

AS dan Israel Teken Deklarasi Bersama untuk Cegah Iran Peroleh Senjata Nuklir

AS dan Israel Teken Deklarasi Bersama untuk Cegah Iran Peroleh Senjata Nuklir

Presiden AS Joe Biden tiba di Israel (Foto: BBC)

JAKARTA, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Yair Lapid pada Kamis (14/7) akan menandatangani deklarasi bersama untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.

Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan, perjanjian itu akan memperluas hubungan keamanan lama antara AS dan Israel.

"Deklarasi ini cukup signifikan, dan itu termasuk komitmen untuk tidak pernah mengizinkan Iran memperoleh senjata nuklir dan untuk mengatasi aktivitas destabilisasi Iran, terutama ancaman terhadap Israel," kata pejabat itu.

Biden, dalam perjalanan Timur Tengah pertamanya sejak menjabat pada awal 2021, mendarat di Tel Aviv pada Rabu dan melakukan pembicaraan dengan para pemimpin Israel di Yerusalem pada Kamis (14/7). Ia akan muncul pada konferensi pers bersama dengan Lapid.

Biden akan bertemu dengan para pemimpin Palestina di Tepi Barat yang diduduki pada hari Jumat dan mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Arab Saudi dan sekutu Teluk lainnya di Jeddah pada hari Sabtu.

Biden menghadapi perjuangan berat membujuk Iran untuk bergabung kembali dengan perjanjian nuklir Iran yang ditinggalkan pendahulunya, Donald Trump, pada 2018.

Biden kemungkinan akan menghadapi pertanyaan dari Israel dan dari negara-negara Teluk seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab tentang kebijaksanaan menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran dan apa yang akan dilakukan AS untuk melawan tindakan regional Iran, terlepas dari apakah kesepakatan itu dibangkitkan.

Biden mengatakan menarik diri dari perjanjian penting itu adalah kesalahan besar. "Iran lebih dekat dengan senjata nuklir sekarang daripada sebelumnya," kata presiden dalam sebuah wawancara yang disiarkan Rabu oleh Saluran 12 Israel.

Ditanya apakah AS akan menggunakan kekuatan untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir, Biden mengatakan: "Jika itu adalah upaya terakhir, ya."

Beberapa pejabat Israel serta Teluk Arab percaya, keringanan sanksi kesepakatan itu akan memberi Iran lebih banyak uang untuk mendukung pasukan proksi di Lebanon, Suriah, Yaman, dan Irak.

Mereka juga skeptis tentang apakah pemerintahan Biden akan berbuat banyak untuk melawan kegiatan regional Iran. Iran menyangkal bahwa program nuklirnya ditujukan untuk memperoleh senjata nuklir.

Seorang pejabat AS, ditanya apakah deklarasi dengan Israel merupakan upaya untuk mengulur waktu negosiasi antara Washington dan Teheran, untuk menghidupkan kembali JCPOA. Pejabat yang berbicara dengan syarat anonim itu mengatakan, jika Iran bersedia maka AS siap menghidupkan kembali JCPOA.

Namun jika Iran tidak bersedia maka Washington akan terus meningkatkan tekanan sanksi dan isolasi diplomatik terhadap Iran.

"Jika Iran ingin menandatangani kesepakatan yang telah dinegosiasikan di Wina, kami telah menjelaskan dengan sangat jelas bahwa kami siap untuk melakukannya. Pada saat yang sama, jika tidak, kami akan terus meningkatkan tekanan sanksi kami, kami akan terus meningkatkan isolasi diplomatik Iran," kata pejabat AS itu.

Pejabat itu mengatakan perjanjian bersama akan menjanjikan bantuan militer AS yang berkelanjutan untuk Israel dan akan menekankan dukungan untuk Perjanjian Abraham, perjanjian antara Israel dan beberapa negara Arab yang dibantu oleh pemerintahan Trump.

KEYWORD :

Amerika Serikat Senjata Nuklir Iran Joe Biden Israel Yair Lapid




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :