Rabu, 24/04/2024 16:32 WIB

Indonesia Impor Beras Tahun 2021, Begini Penjelasan Kementan

Indonesia impor beras tahun 2021, begini penjelasan Kementan.

Petugas memeriksa persediaan beras di gudang Bulog. (Foto: Ist)

JAKARTA, Jurnas.com -  Kementerian Pertanian (Kementan) menyampaikan sejak tahun 2019 hingga saat ini, Indonesia belum melakukan impor beras umum alias tidak ada impor beras dalam memenuhi kebutuhan nasional.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementan), Kuntoro Boga Andri menjelaskan, produksi beras setiap tahunnya mengalami surplus lebih tinggi dari kebutuhan konsumsinya sehingga ketersediaan aman dan lebih dari cukup dan bahkan dapat dikatakan Indonesia sudah swasembada beras.

"Pada tahun 2019, beras surplus sebesar 2,38 juta ton, 2020 surplus 2,13 juta ton dan 2021 surplus 1,31 juta ton. Inilah capaian nyata perberasan kita di era pemerintah Presiden Jokowi-Ma`ruf Amin. Capaian ini tentu di tengah wabah pandemi COVID-19," kata Kuntoro, Jakarta, Kamis (7/7).

Meski demikian, Kuntoro mengakui bawah pada tahun 2021 ada impor beras khusus untuk restoran asing dan menir pecah 100 persen, tetapi bukan beras konsumsi umum.

Karena itu, ia menekankan pentingnya cermat memahami data dengan melihat kode HS agar tidak menggeneralisir importasi beras, sebab data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia pada 2021 mengekspor beras untuk konsumsi sebanyak 3,3 ribu ton.

"Perdagangan dunia saat ini semakin terbuka. Karena itu, wajar ada ekspor dan juga ada impor. Tidak bisa menutup diri harus 100 persen tidak impor, apalagi restoran Jepang membutuhkan beras khusus dari Jepang dan restoran asing sejenisnya serta menir pun dibutuhkan untuk pakan," jelasnya.

Lebih lanjut, Kuntoro menekankan, hal terpenting yang harus diprioritaskan dan dijaga adalah menggenjot agar ekspor pertanian lebih tinggi dari pada impornya, sehingga neraca perdagangan pertanian selalu surplus.

Hal ini sudah terbukti ekspor pertanian 2021 sebesar Rp 625 triliun atau naik 38,6 persen dari 2020.

"Ini kita rujuk data BPS, satu-satunya lembaga negara yang diberi mandat merilis data. Ekspor pertanian yang semakin meningkat setiap tahun, jauh lebih tinggi dibanding impor, sehingga setiap tahun neraca perdagangan pertanian surplus. Pada tahun 2021 surplus neraca perdagangan pertanian sebesar Rp 269 triliun," tegasnya.

"Jadi lihatlah fakta neraca perdagangan ini. Indonesia itu negara besar dan basisnya ada di sektor pertanian. Jangan melihat impor per jenis komoditas yang angkanya kecil-kecil itu, tapi lihatlah agregatnya ekspor pertanian besar yang didukung dari perkebunan," sambung Kuntoro.

Perlu diketahui, berdasarkan data BPS, impor beras khusus 2021 meliputi beras Thai Hom Mali, beras setengah masak, menir dan tepung kasar, sekam/dedak/residu lainnya, dan beras 1/2 giling atau digiling seluruhnya, disosoh atau dikilapkan atau tidak berupa lain-lain.

KEYWORD :

Kementerian Pertanian Impor Beras Beras Khusus Kuntoro Boga Andri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :