Kamis, 25/04/2024 12:21 WIB

Meutya Hafid: Industri Digital Adalah Bisnis Masa Depan Potensial Indonesia

Indonesia bersaing dengan Singapura sebagai penerima investasi startup terbesar sepanjang 2021

Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid

Jakarta, Jurnas.com - Industri digital dianggap sebagai bisnis masa depan. Hal ini didukung data bahwa Indonesia memiliki 2.324 startup per Desember 2021.

"Saat ini dan kedepan Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan jumlah startup terbanyak dunia, saat ini kelima di dunia," ujar Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid saat webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk Potensi Ekonomi Digital dan Perkembangan Startup di Indonesia yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (5/7/2022). 

Webinar via zoom yang diselenggarakan DPR bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) diikuti 250 mahasiswa dari wilayah Sumatera Utara dan sebagian wilayah Jabodetabek.

Bersama meutya Hafid, webinar menghadirkan nara sumber Dirjen Aptika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan dan Investment Associate Asiantrust Capital, Jason Christopher. 

"Dari data Cento Ventures, Indonesia bersaing dengan Singapura sebagai penerima investasi startup terbesar sepanjang 2021 dengan nilai investasi mencapai Rp 85,8 triliun," papar Meutya Hafid.

Politisi perempuan Partai Golkar itu mengungkapkan tren positif perkembangan ekonomi digital ini sejalan dengan perkembangan investasi.

Bahkan dari sejumlah hasil studi seperti Google, Temasek dan Bain and Company pada tahun 2021, menunjukkan bahwa nilai investasi ekonomi digital Indonesia sepanjang Q1-2021 mencapai USD 4,7 milyar dan telah melampaui nilai tertinggi selama empat tahun terakhir.

"Dengan capaian ini menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi populer di Asia Tenggara," lanjutnya.

Di tempat yang sama, Dirjen Aptika Kemenkominfo, Semuel A Pangerapan mengatakan kehadiran pandemi Covid-19 di tengah pesatnya perkembangan teknologi telah mengubah cara masyarakat dalam beraktivitas dan bekerja.

"Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan di masyarakat inilah yang mempertegas bahwa kita sedang menghadapi era disrupsi teknologi," ujarnya.

Untuk menghadapi hal tersebut, lanjut Semuel, dibutuhkan kerja sama masyarakat dalam mewujudkan agenda transformasi digital di Indonesia.

Salah satu pilar penting terwujudnya agenda transformasi digital adalah menciptakan masyarakat digital dimana kemampuan literasi digital menjadi salah satu peranan penting di dalamnya.

Sementara itu, Investment Associate Asiantrust Capital, Jason Christopher juga mengakui dunia startup terus mengalami perkembangan yang cukup pesat.

"Banyak investor-investor dari luar negeri masuk ke Indonesia dengan bisnis startup. Ini bukti bahwa dunia startup terus mengalami perkembangan," ujarnya.

KEYWORD :

Meutya Hafid Komisi I DPR Industri Digital Bisnis Masa Depan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :