Selasa, 23/04/2024 23:16 WIB

Rusia Kuasai Kota Besar Terakhir di Provinsi Luhansk

Rusia Kuasai Kota Besar Terakhir di Provinsi Luhansk

Pemandangan di Kota Lysychansk, wilayah Luhansk, Ukraina 10 Juni 2022. Gambar diambil 10 Juni 2022. Reuters/Oleksandr Ratushniak

Moskow, Jurnas.com - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengklaim pasukannya berhasil mengambil alih Kota Lysychansk, kota besar terakhir yang dikuasai Ukraina di provinsi Luhansk. Hasil ini membawa Moskow lebih dekat ke tujuannya untuk merebut semua wilayah Donbas Ukraina.

Sergei Shoigu dalam laporannya kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan bahwa pasukan Rusia bersama dengan anggota milisi separatis lokal "telah membangun kendali penuh atas kota Lysychansk."

"Mengambil Lysychansk merupakan pembebasan Republik Rakyat Luhansk, salah satu dari dua wilayah separatis di Ukraina yang diakui Rusia sebagai berdaulat," demikian bunti pernyataan itu dikutip dari Associated Press pada Minggu (3/7).

Pejuang Ukraina menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk mencoba mempertahankan Lysychansk, dan menjaganya agar tidak jatuh ke Rusia, seperti nasib Sievierodonetsk seminggu yang lalu. Seorang penasihat presiden memperkirakan Sabtu malam bahwa nasib kota itu dapat ditentukan dalam beberapa hari.

Minggu pagi, gubernur Luhansk mengatakan pasukan Rusia memperkuat posisi mereka dalam perjuangan yang melelahkan, untuk merebut benteng terakhir perlawanan di provinsi tersebut.

"Para penjajah mengerahkan semua kekuatan mereka ke Lysychansk. Mereka menyerang kota dengan taktik yang sangat kejam," kata Gubernur Luhansk Serhiy Haidai di aplikasi pesan Telegram.

"Mereka menderita kerugian yang signifikan, tetapi dengan keras kepala maju. Mereka mendapatkan pijakan di kota," lanjut dia.

Diketahui, Luhansk dan provinsi tetangganya Donetsk adalah dua provinsi yang membentuk Donbas, di mana Rusia telah memfokuskan serangannya sejak mundur dari Ukraina utara dan ibu kota, Kyiv, pada musim semi lalu.

Separatis pro-Rusia menguasai sebagian dari kedua provinsi timur sejak 2014, dan Moskow mengakui semua Luhansk dan Donetsk sebagai republik berdaulat. Pemerintah Suriah mengatakan pada Rabu lalu bahwa mereka juga akan mengakui "kemerdekaan dan kedaulatan" dari kedua wilayah tersebut.

KEYWORD :

Rusia Ukraina Luhansk Donbas Invasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :