Kamis, 25/04/2024 01:25 WIB

Atasi Wabah PMK, Menko Muhadjir Minta Kampus Turun Tangan

Atasi Wabah PMK, Menko Muhadjir Minta Kampus Turun Tangan

Penyakit mulut pada sapi (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, meminta peran aktif kampus dalam menanggulangi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di daerah-daerah yang terjangkit.

Jelang Idul Adha 1443H, wabah PMK pada hewan ternak merajalela. Hal itu membuat peternak skala kecil ataupun besar mengalami kerugian.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menangani PMK, di antaranya dengan memberikan vaksin untuk hewan ternak untuk mencegah terjangkitnya virus serta mengobati hewan yang terjangkit.

Salah satu daerah yang terjangkit wabah PMK adalah di Provinsi Jawa Timur. Dalam lawatannya ke Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Menko PMK menemukan sapi ternak masyarakat yang terjangkit PMK.

"Saya imbau terutama untuk perguruan tinggi yang punya fakultas kedokteran hewan dan peternakan untuk segera mengerahkan dosen mahasiswanya untuk membantu masyarakat yang sedang tertimpa musibah PMK ini," ujar Muhadjir pada Sabtu (2/7).

Muhadjir mengungkapkan bahwa dirinya telah meminta langsung kepada Kemendikburistek agar program pengabdian bisa dialokasikan untuk membantu masyarakat khususnya dalam penanganan wabah PMK.

"Saya sudah meminta kepada Dirjen Ristekdikti Prof. Nizam untuk mengalokasikan anggaran kampus merdeka untuk mereka yang akan melakukan pengabdian masyarakat langsung untuk disupport dari dana yang tersedia yaitu kampus merdeka," jelas dia.

Dalam kunjungannya di Desa Guluk-guluk, Menko PMK menemukan sapi ternak milik warga terjangkit PMK. Untungnya, sapi tersebut dapat ditangani dengan baik oleh pihak terkait oleh Dinas Peternakan dari Kabupaten Sumenep dan langsung diisolasi dan diobati dengan pengobatan herbal.

Menurut Menko Muhadjir dengan mencegah penyakit PMK maka akan mencegah kemiskinan baru di tengah masyarakat. Karenanya, pemerintah terus berupaya untuk meminimaisir kematian hewan ternak akibat wabah PMK.

"Seperti kita ketahui di sini kan termasuk peternak kecil. Hanya 2-3 sapi. Kalau mati setengah kiamat itu. Kalau sapi jantan yang diharapkan bisa dijual menjelang idul adha. Angannya untung besar bisa 30 juta per ekor ternyata mati. Nah ini akan mendorong terjadinya angka kemiskinan terutama peternak kecil," tutup dia.

KEYWORD :

Wabah PMK Muhadjir Effendy Kampus Merdeka




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :