Pemandangan menunjukkan sebuah bangunan yang dihancurkan oleh serangan militer, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di kota Lysychansk, wilayah Luhansk, Ukraina 10 Juni 2022. Gambar diambil 10 Juni 2022. Reuters/Oleksandr Ratushniak
JAKARTA, Jurnas.com - Norwegia menjanjikan 1 miliar euro atau sekitar Rp 15,6 triliun untuk membantu Ukraina mempertahankan diri, mendukung orang-orang yang membutuhkan dan untuk rekonstruksi setelah invasi Rusia.
Berbicara pada konferensi pers di Kyiv bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Perdana Menteri Norwegia, Jonas Gahr Stoere mengatakan, Norwegia ingin mengungkapkan solidaritasnya dengan perjuangan Ukraina untuk bertahan hidup.
"Saya di sini untuk mengatakan bahwa perjuangan Ukraina bukan hanya untuk Ukraina. Ini tentang beberapa prinsip dasar dunia yang akan kami tawarkan kepada anak-anak kami. Ini tentang keamanan di Eropa, ini tentang nasib tetangga Anda," ujarnya.
"Kami akan menjanjikan 1 miliar euro untuk mendukung negara Anda dan rakyat Anda untuk sisa tahun 2022 dan untuk 2023," lanjutnya.
"Perang ini adalah pelanggaran hukum internasional. ... Anda memiliki hak untuk membela diri dan kami memiliki hak untuk membantu Anda membela diri," tambahnya.
Ditanya apakah Norwegia bersedia meningkatkan pasokan gas ke Eropa, Stoere mengatakan Norwegia sudah memproduksi gas secara maksimal" tetapi akan melakukan segala yang bisa dilakukan untuk menyediakan gas.
Zelenskyy mengatakan tekanan perlu terus dilakukan di Rusia sehingga perang akan berakhir.
Ia mengatakan, Rusia menggunakan rudal Kh-22 era Soviet yang dirancang menghantam kapal induk atau benda besar lainnya untuk menyerang gedung berlantai sembilan biasa. Hal ini merujuk serangan pada dini hari Jumat di sebuah blok apartemen dekat Odesa di mana Pejabat Ukraina mengatakan sedikitnya 16 orang tewas.
Ditanya pada hari Jumat apakah Rusia telah menyerang gedung apartemen di desa resor Serhiivka, juru bicara Kremlin mengatakan, "Saya ingin mengingatkan Anda tentang kata-kata presiden bahwa Angkatan Bersenjata Rusia tidak bekerja dengan sasaran sipil."
Sumber: Reuters
KEYWORD :Norwegia Ukraina Invasi Rusia
