Logo KPK
Jakarta, Jurnas.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencecar mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengenai proses pengadaan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el).
Gamawan diketahui diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Direktur Utama PT Sandipala Arthaputra Paulus Tannos di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (29/6).
"Hadir dan dikonfirmasi oleh Tim Penyidik antara lain terkait dengan proses pengadaan E-KTP saat masih menjabat Menteri Dalam Negeri," kata Plt. Juru Bicara KPK, Ali Fikri dalam keterangannya, Kamis.
Diketahui, Paulus Tannos bersama tiga orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka dalam pengembangan mashs korupsi KTP-el pada 13 Agustus 2019 lalu.
Kasus iti telah merugikan keuangan negara sebesar Rp2,3 triliun. Di mana, perusahaan Tannos menjadi salah satu yang tergabung dalam konsorsiun Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI).
Paulus terdeteksi tinggal di Singapura dan tak pernah memenuhi panggilan KPK. KPK berharap dengan adanya perjanjian ekstradisi antara Indonesia dan Singapura akan mempermudah penangkapan Paulus Tannos.
Ketiga tersangka lainnya yaitu mantan Direktur Utama Perum PNRI Isnu Edhi Wijaya, anggota DPR RI 2014—2019 Miryam S. Haryani, dan mantan Ketua Tim Teknis Teknologi Informasi Penerapan KTP-el Husni Fahmi.
Empat orang itu disangkakan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP.
KEYWORD :Korupsi e-KTP Tersangka Paulus Tannos KPK Mendagri Gamawan Fauzi