Presiden AS Joe Biden, Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadiri pertemuan bersama KTT para pemimpin G7 di Schloss Elmau Bavaria, dekat Garmisch-Partenkirchen, Jerman, 28 Juni 2022. Tobias Schwarz/Pool via Reuters
JAKARTA, Jurnas.com - Pemimpin G7 mendesak China untuk menegakkan prinsip penyelesaian sengketa secara damai dengan menekan Rusia untuk menghentikan invasinya ke Ukraina dan membatalkan klaim maritim ekspansifnya di Laut China Selatan.
G7 mengatakan, China harus menekan Rusia untuk menarik pasukan dari Ukraina segera dan tanpa syarat, merujuk pada keputusan Mahkamah Internasional bahwa Moskow menangguhkan operasi militernya, dan resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait.
Dalam sebuah komunike yang mengakhiri pertemuan puncak tiga hari mereka di Pegunungan Alpen Bavaria, G7 menyuarakan keprihatinan serius tentang situasi di Laut Cina Timur dan Selatan dan menentang upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan kekerasan atau paksaan.
"Kami menekankan bahwa tidak ada dasar hukum untuk klaim maritim ekspansif China di Laut China Selatan," katanya.
Para pemimpin G7 mengatakan sangat prihatin tentang situasi hak asasi manusia di China, termasuk kerja paksa di Tibet dan Xinjiang. China juga harus menghormati komitmennya untuk menegakkan hak, kebebasan, dan otonomi tingkat tinggi di Hong Kong.
Dalam bahasa yang belum pernah terjadi sebelumnya, para pemimpin G7 juga menyoroti kebijakan non-pasar Tiongkok yang, menurut mereka, mendistorsi ekonomi global, dan mereka berkomitmen untuk bekerja sama untuk memastikan kesetaraan bagi bisnis dan pekerja mereka.
Sumber: Reuters
Invasi Rusia Ukraina China KTT G7