Kamis, 25/04/2024 11:55 WIB

Tembus 1,325 Juta, Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor BKKBN Lampaui Target

Pelayanan KB serentak sejuta akseptor BKKBN tembus 1,325 Juta.

Logo Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). (Foto: Supianto/ Jurnas.com)

JAKARTA, Jurnas.com - Sebanyak 1,325 juta akseptor mengikuti Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor yang digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Jumlah tersebut melampaui jumlah yang ditargetkan, yakni 1,146 juta

Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN, Eni Gustina mengatakan, Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor 2022 ditargetkan sebanyak 1.146.000 akseptor. Namun, realisasinya mencapai 1.325.813 akseptor.

"Karena memang secara statistik, secara penelitian itu sudah banyak memaparkan bahwa interval persalinan itu berpengaruh terhadap kematian ibu dan bayi juga stunting," kata Eni dalam keterangan resminya, Selasa (21/6).

Eni menjelaskan, Provinsi Jawa Barat menjadi yang paling banyak mengikuti Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor tahun ini dengan total 249.978 akseptor. Sedangkan yang paling terendah adalah Papua Barat, yakni 3.432 akseptor.

Ia mengungkapkan, ada beberapa faktor yang membuat Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor akhirnya melampaui target yang diinginkan. Pertama, BKKBN sudah melakukan penguatan di seluruh fasilitas kesehatan termasuk membuka jejaring di Rumah Sakit.

Kedua, adanya perhatian khusus dari Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, yang ikut memantau capaian Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor di 34 Provinsi. Ketiga, bantuan yang diberikan kepada Ikatan Bidan Indonesia (IBI) juga jajaran TNI/Polri yang sudah mendukung pelayanan tersebut.

"Selain di faskes kita juga punya mobil pelayanan. Nah, dalam rangka Pelayanan Sejuta Akseptor ini kabupaten/kota itu meletakan mobil di pasar-pasar," jelasnya.

"Selain itu, ada peraturan pak kepala Nomor 18 Tahun 2020 berkaitan pelayanan KB, bahwa PLKB kita boleh loh memberikan pil dan kondom, jadi pelayanan bergerak itu tidak hanya menggunakan mobil pelayanan tapi pakai motor keliling," tambahnya.

Eni menambahkan, dalam Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor tahun ini BKKBN mengejar KB pasca persalinan yang menjadi target utama. KB pasca persalinan menjadi sangat penting karena memiliki dua manfaat.

Pertama, dapat menjaga kesehatan reproduksi dan yang kedua bisa memberikan pengasuhan yang baik terhadap anak yang dilahirkan.

"Ini yang kita gaungkan terus melalui semua kesempatan untuk meningkatkan KB pasca persalinan. Jadi, orang melahirkan sudah kita berikan edukuasi bahwa mereka punya hak kesehatan reproduksi," tuturnya.

Eni pun berharap dengan capaian yang telah diraih BKKBN dalam program Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor ini bisa menjadi daya ungkit untuk meningkatkan modern kontrasepsi rate.

Sebab berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, BKKBN dituntut untuk menurunkan Angka Kelahiran Total atau Total Fertility Rate (TFR), meningkatkan angka prevalensi pemakaian kontrasepsi modern, menurunkan kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi dan menurunkan angka kelahiran menurut kelompok umur 15-19 tahun.

"Ini adalah sebuah pembelajaan bagi kita, dengan kita berkoordinasi, kita persiapkan dengan matang kita tuh mampu untuk mendapatkan jumlah akseptor yang kita targetkan. Jd ini sebagai sebuah Langkah bukan berhenti sampai disini," ujarnya.

"Target kita 2022 modern kontrasepsi rate adalah 62,55 persen dari Pasangan Usia Subur (PSU). Harapan kami pelayanan terus dilanjutkan karena kita akan meneruskan bekerjasama dengan TNI yaitu TNI manunggal KB dan pada September ada hari kontrasepsi dunia," sambungnya.

Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor yang diinisiasi Hasto ini mulai digelar pada Rabu (15/6). Pelayanan ini pertama kali digelar pada 2020 lantaran adanya pandemi COVID-19 yang membuat hubungan antara tenaga kesehatan dengan akseptor menjadi terkendala.

Pelayanan KB ini meliputi KB ulang, ganti cara, dan KB pasca persalinan bai berupa suntik dan pil, juga metode jangka panjang dengan implant, IUD, Metode Operasi Wanita (Tubektomi) dan Metode Operasi Pria (Vasektomi).

KEYWORD :

Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor Hasto Wardoyo BKKBN Eni Gustina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :