Rabu, 24/04/2024 15:51 WIB

Panja Komoditas Serap Masukan Pakar

Indonesia perlu memiliki indeks harga komoditas yang dapat menjadi acuan harga dunia, sehingga petani dan penghasil komoditas tersebut dapat merasakan peningkatan kesejahteraan dan Indonesia dapat memanfaatkan instrumen-instrumen yang dimiliki.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima foto bersama usai RDPU dengan Prof. Ir. Roy H.M. Sembel, MBA, Ph.D, CSA, CIB, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (20/6). Foto: Oji/Man

Jakarta, Jurnas.com - Indonesia merupakan negara penghasil komoditas yang sangat penting di pasar dunia, misalnya sebut saja Crude Palm Oil (CPO), karet, tembakau, teh, kopi dari sektor non migas. Sementara dari sektor migas, Indonesia merupakan negara produsen batubara ketiga di dunia setelah India dan China.

Kendati begitu, selama ini Indonesia sebagai negara komoditas masih bergantung pada harga yang ditetapkan indeks pasar dunia. Hal ini membuat Indonesia bertahan pada posisi yang tidak kuat sebagai negara produsen komoditas.

Oleh karena itu sebagai negara penghasil komoditas penting di dunia, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima mengatakan bahwa Indonesia perlu memiliki indeks harga komoditas yang dapat menjadi acuan harga dunia, sehingga petani dan penghasil komoditas tersebut dapat merasakan peningkatan kesejahteraan dan Indonesia dapat memanfaatkan instrumen-instrumen yang dimiliki.

"Berangkat dari semangat tersebut, Komisi VI membentuk Panja Komoditas untuk mendorong pemerintah segera memiliki indeks harga komoditas nasional yang real time dan menjadi acuan harga pasar baik nasional maupun dunia. Indeks harga komoditas nasional tersebut, merupakan wujud nyata independensi Indonesia sebagai negara produsen suatu komoditas yang bernilai tinggi di dunia," ujarnya dalam RDPU dengan Prof. Ir. Roy H.M. Sembel, MBA, Ph.D, CSA, CIB, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (20/6).

Panja Komoditas ini, tambah Aria Bima, bertujuan untuk mengembangkan perdagangan komoditas, sehingga nantinya Indonesia bisa menjadi barometer harga berbagai komoditas andalan dunia.

"Keinginan agar bagaimana Indonesia yang kita harapkan bisa diarahkan pada terciptanya sistem perdagangan nasional yang efisien dan efektif mampu memanfaatkan peluang pasar dalam dan luar negeri, membentuk harga yang wajar dan memperkokoh perdagangan nasional," lanjut politisi PDIP ini.

Sebab, menurutnya kesuksesan suatu bangsa dapat dinilai salah satunya dalam menciptakan sistem perdagangan nasional yang efektif. "Kesuksesan suatu bangsa dalam menciptakan sistem perdagangan nasional yang efektif dan efisien diukur dari bagaimana kemampuan suatu negara menjamin kesediaan komoditas produk secara real time berikut penentuan harga, kewajaran suatu komoditas yang ditetapkan oleh produsen," jelasnya.

Dalam RDPU dengan akademisi Roy Sembel tersebut, Aria Bima berharap Komisi VI DPR RI nantinya dapat lebih memahami lagi bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan agar Indonesia bisa membentuk indeks harga komoditas nasional.

"Dari uraian tadi, kita mulai terbayang, sejauh mana apa yang memberi penguatan pada aspek supply, kemudian apa yang menjadikan kebutuhan informasi yang transparan oleh demand dengan perlunya clearing house juga bagaimana transaksi dilaksanakan di perusahaan," harap Aria Bima.

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi VI Aria Bima PDIP Panja Komoditas petani




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :