Kamis, 25/04/2024 12:49 WIB

Gelar Pelayanan Kesehatan, Puan: Cegah Stunting Demi Indonesia Sehat

PDI Perjuangan Gebyar Inovasi Pelayanan Kesehatan Rakyat

Puan Maharani saat acara Gebyar Inovasi Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Jakarta, Jurnas.com - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani menyatakan partainya berkomitmen mengurangi masalah gizi kronis pada anak atau stunting.

Hal itu bisa terlihat dari langkah PDIP menggelar Gebyar Inovasi Pelayanan Kesehatan Rakyat dalam rangkaian peringatan Bulan Bung Karno 2022.

Adapun, ratusan ibu hamil turut menjadi peserta di acara tersebut yang satu agendanya penyuluhan tentang mencegah stunting. Selain itu, juga hadir puluhan pasangan hendak menikah agar berpengetahuan mencegah stunting.

"Semuanya ini bisa hadir di sini dalam rangka acara PDI Perjuangan mengatasi stunting," kata Puan dalam pidato di acara yang digelar di Gedung Sekolah Partai PDIP di Jakarta Selatan, Sabtu (18/6/2022).

Mantan Menko PMK itu mengatakan, selama acara, memberikan edukasi kepada ibu hamil untuk mengonsumsi gizi yang cukup selama mengandung.

"Ada hal-hal yang kemudian harus dipelajari, yaitu 1000 hari pertama kehamilan, ibu dan anak itu harus sehat harus makan makanan yang bergizi. Jangan sampai kemudian enggak makan makanan bergizi," ujar Puan.

Wanita pertama yang menjadi Ketua DPR RI itu kemudian bercerita tentang kedatangannya ke Jawa Timur, pada Jumat (17/6). Ketika itu, Puan melihat ada ibu yang masih kekurangan gizi, sehingga anak dari si wanita itu mengalami stunting.

"Ibunya kekurangan gizi, sehingga anaknya stunting. Masih bayi. saya tanya, Bu, kenapa bisa sampai kekurangan gizi? Enggak bisa makan waktu hamil, asupan gizinya kurang, muntah-muntah terus mual. ibunya kurus banget sampai tulangnya Itu kelihatan. anaknya pun kecil banget karena kekurangan gizi," kata Puan.

Selain itu, alumnus Universitas Indonesia (UI) itu selama di Jawa Timur pada Jumat kemarin melihat anak kembar yang kekurangan gizi.

"Saa tanya Ibunya, kan, cukup bugar. Ibu bugar, kenapa? Iya, Bu, capek, Bu, mengurusi anak dua, anak kembar jadi susu ASI-nya enggak cukup. Ya, ibu harus makannya banyak," kata Puan saat berbicara dengan seorang ibu di Jawa Timur.

Menurut Puan, dua kasus stunting di Jawa Timur itu harus menjadi perhatian semua. Utamanya, bagi ibu untuk menjaga kesehatan demi mencegah anak atau calon bayi mengalami stunting.

"Nah, ibu-ibu sekalian ini penting bagaimana kemudian kita bisa menjaga kesehatan diri kita, juga calon bayi kita, bayi kita sampai kemudian bayinya lahir, untuk makan makanan yang bergizi makanan-makanan yang sehat. Supaya apa? Ketika semua sehat, bayinya sehat, dan ini penting juga supaya Indonesia ke depan ini anak-anaknya itu anak-anak yang sehat dan bergizi. Dan tentu saja bisa membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik," kata cucu Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno itu.

Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo berterima kasih kepada PDIP untuk mau perhatian terhadap isu stunting.

"Program stunting menjadi program kami di BKKBN yang harus menurunkan angka stunting sampai 14 persen. Maka acara ini kami betul-betul mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya," ujar Hasto saat menyampaikan pidato di acara Gebyar Inovasi Pelayanan Kesehatan Rakyat.

Pria kelahiran Yogyakarta itu mengatakan ada tiga kerugian diterima anak ketika menderita stunting.

"Satu stunting itu pendek jadi susah bersaing. Mau jadi TNI Polri juga susah, mau naksir pramugari juga ragu-ragu karena kita enggak percaya diri," ujarnya.

Hasto Wardoyo melanjutkan bahwa anak yang stunting berpotensi mengurangi daya ingat. Hal itu membuat anak tidak bisa bersaing di pendidikan.

"Kemudian ketiga, mudah sakit-sakitan. Kalau orang stunting itu di umur 45 tahun itu sudah sentral obbess atau bengkak atau gemuk, tetapi di tengah," ujar Hasto Wardoyo.

KEYWORD :

Puan Maharani Pelayanan Kesehatan PDI Perjuangan Stunting Bulan Bung Karno




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :